Berita-Cendana.Com- Kupang,- Wagub NTT, Johni Asadoma, mendampingi Menteri Kebudayaan Fadli Zon Tinjau Obyek Diduga Cagar Budaya (ODCB) Gua Jepang Fatusuba di Kampung Bonen, Desa Baumata, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, pada Sabtu (26/4/2025) sore.
Turut hadir pula Kadis Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Ambrosius Kodo dan Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Noldi Pellokila, Pendeta GMIT Mizpa, Pdt. Otniel Dani Liu, Ibu Pdt. Desy Takengkeng.
Setibanya disana, usai menerima penjelasan singkat, Menteri Kebudayaan bersama Wakil Gubernur NTT dengan menggunakan peralatan pengaman seperti helm safety dengan senter serta sepatu bot bersama petugas kemudian masuk ke Gua untuk menyusuri setiap ruangan lorong Gua.
Kondisi di dalam Gua yang becek, lembab dengan kondisi tekstur jalan yang licin dan lumayan sulit tidak menyurutkan semangat Wagub NTT serta Menteri Kebudayaan untuk masuk menelusuri dan melihat langsung ke dalam Gua.
Untuk diketahui Gua Jepang Fatu Suba, berusia kurang lebih 80 tahun ini memiliki nilai sejarah yang sangat signifikan terkait dengan Perang Dunia II, ketika Jepang berada wilayah Pasifik.
Pada masa pendudukan Jepang, gua-gua ini digunakan sebagai tempat perlindungan dan markas militer Jepang yang menyimpan jejak sejarah penting. Gua-gua Jepang di Kampung Bonen ini pertama kali diinformasikan oleh Pendeta GMIT Mizpa di Kampung Bonen yang selanjutnya menelusuri gua-gua Jepang.
Menteri Kebudayaan mengatakan dengan kehadiran Balai Pelestarian Kebudayaan XVI di Provinsi NTT, Kementerian Kebudayaan berharap agar upaya pelestarian situs-situs bersejarah seperti ini bisa melibatkan masyarakat dan komunitas setempat.
“Ke depan, saya berharap agar situs ini dapat menjadi Cagar Budaya (CB), yang tentunya memerlukan proses penelitian dan kajian lebih lanjut dengan melibatkan bukan hanya ahli, namun juga pemerintah daerah,” ujar Menteri Kebudayaan.
Wakil Gubernur NTT mengucapkan terima kasih atas kunjungan Menteri pada situs Gua Jepang tersebut. Ia berharap agar situs tersebut dapat menjadi Cagar Budaya serta menginstruksikan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengumpulkan data-data sebagai bahan penelitian lebih lanjut.
“Terima kasih kepada Menteri Kebudayaan karena telah mengunjungi situs budaya Gua Jepang ini. Saya berharap situs ini ke depan dapat menjadi Cagar Budaya. Oleh karena itu, saya instruksikan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan bersama pihak-pihak terkait untuk kumpul data tentang tempat ini. Libatkan pihak-pihak seperti masyarakat sekitar, pihak Akademisi baik dari perguruan tinggi negeri dan swasta juga. Semua data dan bahan tersebut nanti kita kirimkan ke Kementerian Kebudayaan untuk ditindaklanjuti lebih dalam lagi.” Jelas Wagub Johni Asadoma.(*).
Posting Komentar