Gubernur NTT Launching Sekolah Keberagaman, Yang Dirintis KOMPAK NTT

Berita-Cendana.Com- Kupang,- Gubernur Nusa Tenggara Timur Melki Laka Lena launching Sekolah Keberagaman yang dirintis oleh Komunitas Peace Maker (KOMPAK) Nusa Tenggara Timur. Melki Laka Lena juga berpesan kepada guru-guru agar menjaga lingkungan sekolah yang aman dan berkualitas, agar anak-anak terhindar dari kekerasan seksualitas.

Demikian disampaikan oleh Gubernur NTT Melki Laka Lena saat launching sekolah keberagaman di SMA Negeri 5 Kota Kupang pada Kamis, 24 April 2025.

Gubernur NTT juga meminta Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Ambrosius Kodo untuk kedepan melakukan kegiatan untuk pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Karena NTT saat ini kekerasan perempuan dan anak sangat tinggi, jadi Kadis Pendidikan harus menyiapkan sekolah-sekolah supaya terhindar dari kekerasan perempuan dan anak, jelas Melki Laka Lena.

Melalui sekolah keberagaman tersebut, Gubernur NTT memastikan bahwa kedepan kekerasan terhadap perempuan dan anak bisa turun mencapai angka nol. Karena kekerasan terhadap perempuan dan anak di NTT sangat marak. Pelaku juga selalu dari kawan seangkatan pula. NTT tercatat bahwa angka kekerasan perempuan dan anak sangat tinggi, dibuktikan dengan narapidana kekerasan perempuan dan anak lebih tinggi dari pada pencurian, jelas Gubernur NTT.

Gubernur NTT juga meminta guru-guru untuk menekan supaya di Sekolah-Sekolah  bebas dari kekerasan seksualitas. Gubernur NTT Melki Laka Lena apresiasi Kompak karena telah melakukan kegiatan untuk pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan Anak.

Pada momentum itu juga Kepala Dinas P&K NTT, Ambrosius Kodo, S. Sos., M.M mengatakan bahwa Sekolah Keberagaman sangat penting karena siswa-siswi itu harus dibiasakan dengan cara berpikir, cara bertindak dan cara bergaul. Tentunya juga siswa-siswi harus menerima orang yang berbeda dengan dia, sekolah adalah wadah pembinaan keberagaman yang tepat, jelas Kadis.

Menurut Kadis bahwa keberagaman adalah pemberian jadi setiap orang harus hidup dalam keberagaman dan tidak bisa terhindar dari keberagaman itu. Karena itu menjadi kebiasaan, maka sekolah juga harus membiasakan siswa-siswi tentang keberagaman itu, jelas Ambrosius Kodo.

Lanjut Kadis bahwa siap melakukan dalam MKKS, bukan di Kota saja tapi mulai dari Kabupaten Kota untuk melakukan keberagaman sehingga anak-anak terhindar dari kekerasan perempuan dan anak. Mulai melakukan sosialisasi terhadap anak-anak sejak penerimaan siswa baru terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak. Ambrosius Kodo memastikan sekolah-sekolah harus bebas dari kekerasan perempuan dan anak.

Selain itu, Kepsek SMAN 5 Kupang, Veronika Wawo, S.Pd., M.Pd,  juga memastikan bahwa sekolah harus mencapai titik nol tentang kekerasan seksualitas. SMA Negeri 5 Kupang itu juga menciptakan sekolah ramah anak jadi ia berusaha semaksimal mungkin untuk menekan supaya sekolah bebas dari kekerasan fisik dan kekerasan seksual, jelasnya.

Selain itu juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur NTT dan Kadis P&K karena telah mendukung SMA Negeri 5 untuk melakukan kegiatan keberagaman dan sosialisasi tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak, jelas Veronika Wawo.

Pada saat itu juga Koordinator Program KOMPAK NTT, Iskandar S. Wutun, mengatakan, KOMPAK NTT hadir di pada tahun 2012 dengan mengajak orang muda dari latar belakang yang berbeda baik itu, suku, agama dan lainnya. Kompak selalu kampanye tentang kerukunan dan edukasi baik itu dilakukan dengan formal maupun informal.

Menurutnya, sekolah adalah tempat utama untuk membangun kreativitas orang muda, membagan masa depan.  Ada tiga indikator  utama dalam membangun Sekolah Keberagaman yakni pertama: Praktek Damai dan Keberagaman di Lingkungan Sekolah, Kedua: Fasilitas Sekolah yang Mendukung Keberagaman, Ketiga: Kebijakan Sebagai Prasyarat Jaminan Perlindungan Kehidupan Lingkungan Pendidikan yang Mendukung Toleransi dan Keberagaman, jelas Iskandar S Wutun.

Hadir pada saat itu Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kupang, Dra. Marselina Tua, M. Si, Kepala Sekolah SMAN 5 Veronika Wawo, Bupati Manggarai Timur Andreas Agas, Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT,  Winston Neil Rondo, Akademisi Dr. Rudi Rohi, Pendeta Emi. Perwakilan dari SMA Giovanni Kupang, SMA Mercusuar Kupang, SMAN 1 Kupang, SMAN 2, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5, SMAN 6, SMAN 7, SMAN 8, SMAN 9 dan SMAN 10. Hadir sekitarnya 200 peserta lainnya. (*).


0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot