Masyarakat Saenam Mimpi Sejahtera, Kurang Fasilitas Hingga Hasil Panen Rusak

Berita-Cendana.Com- TTS,- Desa Saenam di Kabupaten TTS dihadapkan pada dilema klasik: hasil panen melimpah, namun penanganan pascapanen yang buruk mengakibatkan kerugian bagi masyarakat. Eduard Tualaka, Kepala Desa Saenam, mengungkapkan keprihatinan ini kepada media melalui pesan WhatsApp pada Kamis, 6 Februari 2025.

“Penanganan, pengawetan, dan pengolahan hasil produksi pertanian tanaman pangan di Desa Saenam sangat memprihatinkan dan merugikan masyarakat,” ungkap Eduar.

Ketiadaan lumbung pangan menjadi akar permasalahan. “Jika dibangun lumbung pangan, masyarakat akan sejahtera karena tersedia ruang penyimpanan pangan, ruang penanganan hasil panen, ruang pengawetan hasil panen, ruang pengolahan pangan, dan ruang penyimpanan alat-alat dapur,” jelasnya.

Eduar menuturkan bahwa sebagian besar hasil panen berupa jagung akhirnya dijadikan jagung bose dan dibagikan kepada keluarga miskin ekstrem dan lansia. Sisa hasil panen dimanfaatkan untuk makan siang perangkat desa dan tamu, namun tidak habis dan akhirnya mengalami kerusakan.

Diketahui kini tersisa 1/2 ton jagung yang rusak akibat ketiadaan lumbung pangan” ungkap Eduar.

Minimnya fasilitas penanganan pascapanen menjadi kendala utama bagi masyarakat Desa Saenam. Mereka harus mencari cara untuk menjaga hasil panen agar tidak rusak dan dapat dimanfaatkan secara maksimal. Ketiadaan lumbung pangan menghilangkan peluang bagi masyarakat untuk memanfaatkan hasil panen dengan baik, baik untuk konsumsi sehari-hari maupun untuk dipasarkan dengan harga yang lebih menguntungkan.

Diharapkan pemerintah daerah dapat memberikan perhatian serius terhadap permasalahan ini dan mendukung pembangunan lumbung pangan di Desa Saenam. 

Dengan adanya lumbung pangan, diharapkan hasil panen masyarakat dapat terjaga dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Saenam. (*)


0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot