Berita-Cendana.Com- Kupang,- Majelis Wilayah (MW) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Nusa Tenggara Timur melakukan ibadah Bersama Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1446 H. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Graha Insan Cita Flobamorata (GICF) Kupang pada Minggu, 23/2/2025.
Zakiah, S.Pd Koordinator Presidium Majelis Wilayah FORHATI NTT dalam sambutannya pada pembukaan Ibadah bersama saat itu, dirinya menyampaikan bahwa Muslim dunia menyambut tamu istimewa yakni Bulan Suci Ramadhan. “Oleh karena itu selalu saling memaafkan, tinggalkan ego kita masing-masing, sombong dan iri hati, semuanya kita tinggalkan agar kedatangan Bulan Suci Ramadhan menjadi berkah bagi kita semua,” beber Zakiah.
“Kita mendapatkan tamu istimewa di rumah tentunya kita menyapa tamu dengan senyuman karena itu manusia. Apa lagi itu Bulan Ramadhan tentunya siapkan diri kita tentunya menyiapkan hati dan pribadi kita,”. Jika sudah menyiapkan hati dengan baik untuk menyambut Bulan Suci Ramadhan tentunya memperoleh Nikmat kesehatan, untuk melakukan silaturahmi dengan baik dan melakukan kegiatan menyongsong Ramadhan tahun 2025 dengan senyuman, jelas Zakiah, S.Pd.
Momentum yang sama, Akhmad Bumi, S.H (Koordinator Presidium Majelis Wilayah KAHMI NTT) mengatakan bahwa persiapan datangnya Bulan Suci Ramadhan menjadi tradisi umat Islam. Pada zaman para Nabi 6 bulan sebelum Bulan Ramadhan tiba mereka sudah melakukan Ibadah persiapan, jelasnya.
Akhmad juga berpesan kepada semua yang hadir saat itu bahwa siapkan hati, siapkan fisik untuk menyambut Bulan Suci Ramadhan dengan Sukacita, jelasnya.
Lanjutnya, menyambut Ramadhan harus dengan suci dan bersih, baik itu pikiran, tingkah laku dan wajib saling memaafkan itu hal yang terpenting dalam kehidupan manusia, tegas Koordinator Presidium Wilayah KAHMI NTT.
Menurutnya, Iman itu harus di imani agar menjadi kekuatan dalam kehidupan manusia, jika menjadi kekuatan maka akan diuji juga oleh makhluk lain, jelasnya.
Pada saat itu juga Ustad Zainudin memberi Tausiah juga mengamini bahwa manusia itu memiliki kelemahan jadi pasti diuji oleh makhluk lain, oleh karena itu harus melibatkan Allah dalam setiap aktivitas sehari-hari. Jika Allah dilibatkan maka manusia tentunya terhindar dari gangguan makluk lainnya.(*).
Posting Komentar