Kali Noemuke TTS Meluap, Ratusan Rumah Terendam Banjir

Berita-Cendana.Com- TTS,- Hujan dengan intensitas tinggi sejak Minggu, 10 Maret 2024, menyebabkan luapan kali Noemuke yang merendam ratusan rumah warga di Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Banjir yang berasal dari luapan kali Noemuke mengakibatkan rumah-rumah warga di Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), dipenuhi lumpur, sehingga aktivitas masyarakat terganggu. 

Berdasarkan pantauan di lokasi, Rabu (01/01/2025), empat desa terdampak banjir sehingga mengakibatkan lumpur, yakni Desa Toineke, Desa Kiufatu, Desa Tuafanu, dan Desa Kebeli.  

Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya menyampaikan bahwa banjir seperti ini bukan pertama kali terjadi. 

"Banjir ini sering terjadi setiap tahun, tetapi sampai sekarang belum ada tindakan nyata dari Pemerintah Kabupaten TTS untuk mengatasinya,” keluhnya.  

Ia menambahkan bahwa kondisi ini sangat menyulitkan warga, terutama karena halaman rumah dipenuhi lumpur yang menghambat berbagai aktivitas, termasuk perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. 

"Kami susah beraktivitas karena semua halaman rumah penuh lumpur. Kami berharap pemerintah segera membangun tanggul untuk mencegah banjir di masa depan,” ujarnya.  

Warga Kecamatan Kualin meminta perhatian serius dari pemerintah daerah agar pada tahun 2025 ini, pembangunan tanggul dapat direalisasikan. 

"Kami butuh tanggul agar rumah kami tidak lagi dipenuhi lumpur akibat banjir,” tegasnya.  

Banjir yang terjadi setiap musim hujan ini menjadi ancaman tahunan bagi masyarakat di wilayah tersebut. Dampaknya tidak hanya pada rumah warga, tetapi juga aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat yang terhenti.  

Warga berharap pemerintah Kabupaten TTS segera mengambil langkah konkret untuk membangun infrastruktur pencegahan banjir, demi kenyamanan dan keamanan masyarakat Kualin di masa mendatang.  

Banjir yang terjadi bertepatan dengan perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 membuat masyarakat sulit melakukan aktivitas sehari-hari. 

"Hari raya kami terasa berat karena harus membersihkan lumpur di halaman dan rumah akibat banjir,” kata seorang warga Desa Toineke.(*).


0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot