Berita-Cendana.Com- TTS,- Forum Komunikasi Antar Desa Timor Tengah Selatan (Forkades) TTS meminta Pemerintah Daerah memberikan perhatian kasih dan bela rasa “Perkasih dan Beras” atas kesejahteraan para 266 Kades di TTS. Hak-hak 266 Desa telah tergeser dan terhimpit regulasi tumpang tindih yang ada di Kabupaten TTS.
Demikian disampaikan oleh Ketua FORKADES TTS Edu Tualaka, SH di Kota Soe pada Minggu, 12/1/2025.
“Perkasih dan Beras yang Forkades minta terkemas dalam tiga pokok harapan yaitu: 1, Perhatian kasih dan bela rasa atas kesejahteraan Kades yang terabaikan, tersisih dan tergeserkan. 2, Kewenangan Desa dan Kades yang terintervensi, tergeser dan terhimpit regulasi tumpang tindih. 3, Harkat/Martabat/Marwah Kades yang terhina, terancam dan tercoreng baik fes to fes maupun via Medsos,” jelas Edu Tualaka.
Pada akhir tahun 2024 dan masuk tahun baru 2025 para Kades di TTS dalam kemelut kesulitan yang komplit dan berkepanjangan. Perasaan para Kades sementara berhadapan dengan tantangan yang sungguh menjeritkan relung sanubari bahkan seakan membelenggu kehidupan dalam berbangsa dan bernegara, ucap Ketua FORKADES TTS itu.
Menurut Kades Saenam itu, rasanya "Maju enggan tapi mundur pun tak mau” karena Garuda di dada kades memang memiliki cerita perjuangan tersendiri. Atas dasar perjuangan yang gigih untuk memperoleh Garuda di dada demi melayani masyarakat, namun pelayanan kepada masyarakat itu seperti diabaikan oleh pemerintah daerah dan tidak memberi perhatian atas kesejahteraan para 266 Kades di TTS, kata Ketua Forkades TTS.
Lanjutnya, serangkaian persoalan yang dialami telah menggiring Kades pada kekalutan pikiran, kecemasan perasaan dan berdampak pula pada emosi, namun tetap setia melayani masyarakat, karena pelayanan kepada masyarakat adalah suatu panggilan yang diemban dan wajib dilaksanakan, beber Edu Tualaka.
Menurut Edu, Forkades tidak mau ikut hanyut bersama badai emosi yang tidak terkendalikan tetapi ingin membangun pemulihan melalui akal sehat seperti temu diskusi dan upaya damai serta proses hukum dengan mengedepankan asas Praduga tak bersalah, jelasnya.
“Adakah hati yang peduli dengan kami kades??? perlu diingat labu saja ada hati apalagi manusia,” kesal Kades.
Posting Komentar