Berita-Cendana.Com- Kupang,- Pemerintah Kota Kupang melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) menggelar Sosialisasi Ekosistem Riset dan Inovasi Daerah 2024. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Kristal Kupang, Selasa (10/12), ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat daya saing daerah melalui inovasi berbasis riset.
Dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang, Ignasius Repelita Lega, SH, sosialisasi ini dihadiri oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Kupang, Ir. Solvie Y.H. Lukas, para kepala perangkat daerah, camat, serta sejumlah narasumber berkompeten di bidang riset dan inovasi.
Kupang sebagai Pusat Kegiatan Nasional.
Dalam sambutannya, Ignasius R. Lega menegaskan pentingnya peran strategis Kota Kupang sebagai pusat kegiatan nasional di kawasan timur Indonesia.
“Sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), Kota Kupang ditetapkan sebagai pusat ekspor-impor, industri, dan transportasi nasional. Ini menjadi peluang besar yang harus dimanfaatkan melalui riset dan inovasi,” ujarnya.
Potensi besar yang dimiliki Kota Kupang di sektor industri, pariwisata, dan perikanan laut menjadi fokus pengembangan. Ignasius menekankan bahwa optimalisasi potensi tersebut membutuhkan kebijakan berbasis ilmu pengetahuan, yang menjadi tugas utama Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA).
BRIDA: Pilar Pembangunan Berbasis Riset.
Pembentukan BRIDA di Kota Kupang diharapkan menjadi game changer dalam mempercepat pembangunan daerah. BRIDA akan berfungsi sebagai agen fasilitasi yang menghubungkan potensi riset dengan kebutuhan pembangunan.
"Melalui BRIDA, kami ingin memastikan bahwa setiap kebijakan dan langkah pembangunan memiliki dasar yang kuat dari riset yang mendalam,” tambah Ignasius.
Kolaborasi dengan Para Pakar.
Sosialisasi ini menghadirkan tiga narasumber utama: Deputi Bidang Riset dan Inovasi BRIN, Dr. Yopi; Kepala Bidang Riset dan Inovasi Daerah Bapperida Provinsi NTT, Taurussanty Padang, S.Pi.; serta Ketua Perhimpunan Periset Indonesia Provinsi NTT, Ir. Evert Yulianes Hosang, M.Si., Ph.D. Ketiganya memberikan wawasan strategis mengenai penguatan ekosistem riset daerah.
Plh. Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi NTT, Djoese Selistino Martins Nai Buti, S.Pt., M.Si., yang memoderatori diskusi, menyampaikan bahwa kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku industri sangat penting untuk menciptakan ekosistem inovasi yang berkelanjutan.
Tujuan Strategis Sosialisasi.
Dalam laporannya, Kepala Bidang Pembangunan, Inovasi, dan Teknologi Bapelitbangda Kota Kupang, Nofrida Deklori Sina, S.AB., M.AP., menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman tentang strategi membangun ekosistem riset dan inovasi.
Peserta yang hadir, terutama pimpinan perangkat daerah dan camat, diharapkan dapat menerapkan pemahaman tersebut dalam mendukung pengembangan wilayah masing-masing.
Harapan untuk Masa Depan Kota Kupang.
Pemerintah Kota Kupang optimistis bahwa upaya ini akan mempercepat pembangunan daerah sekaligus meningkatkan daya saing.
"Kami mengapresiasi dukungan narasumber, perangkat daerah, dan semua pihak yang terlibat. Ini adalah langkah awal menuju Kota Kupang yang lebih maju dan inovatif," tutup Ignasius.
Melalui strategi berbasis riset, Kota Kupang tidak hanya memperkuat posisi sebagai pusat kegiatan nasional tetapi juga menjadi pelopor inovasi di kawasan timur Indonesia. Dengan komitmen yang kuat, Kupang siap menyongsong masa depan yang cerah dan berdaya saing global.(*).
Posting Komentar