Inovasi SDN Bertingkat Naikoten Lakukan Pemberantasan Kesulitan Calistung

Berita-Cendana.Com- KUPANG, - Terhitung dua tahun, Sekolah Dasar Negeri (SDN) bertingkat Naikoten Kupang melakukan inovasi berupa pemberantasan calistung (Baca, Tulis dan Hitung). Visi misi yang paling penting dari inovasi ini adalah siswa/i tak kesulitan calistung lagi setelah tamat dari sekolah tersebut.

Demikian disampaikan Kepala UPT SDN Bertingkat Naikoten Kupang, Martinha Amaral, S.Pd., melalui Wakil Kepala Sekolah (Wakasek), Hermina Laus, S.Pd., kepada media di ruang kerjanya pada Jumat, (06/12/2024) pagi.

"Inovasi yang kami sudah lakukan di SD Bertingkat Naikoten ini adalah kami melakukan pemberantasan kesulitan baca, tulis dan menghitung (Calistung)," ujarnya.

Lanjut Wakasek bahwa "kami mempunyai visi dan misi besar bahwa ketika anak-anak tamat dari SDN Bertingkat Naikoten tidak ada lagi yang kesulitan dalam  Calistung,” tegasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa yang dibuat disini, pertama "kami melakukan tes EGRA dan EGMA. Jadi tes ini, kami adopsi dari PNM (PT. Permodalan Nasional Madani). Disitu kami melihat bahwa format untuk tesnya sudah sangat lengkap. Jadi kami ambil sebagai acuan untuk kami melakukan tes tersebut mulai dari kelas satu (1) sampai dengan kelas VI (enam)," jelasnya.

"Misalnya yang rendah itu, kami melakukan bimbingan. Bimbingan itu kami lakukan per fase. Jadi fase ini ada gurunya. Fase A ada gurunya, fase B ada gurunya, fase C ada gurunya. Begitupun dengan Calistung," ujarnya Wakasek Hermina.

"Inovasi ini juga sudah berjalan selama dua tahun. Karena kami melihat bahwa kondisi siswa/i setelah kita dilanda pandemi. Dimana situasi kami melihat mereka dari kondisi yang memang banyak sekali anak-anak kesulitan calistung. Oleh karena itu, mereka belajar dari rumah. Untuk mengatasi hal itu, EGRA dan EGMA jadi solusi yang kami gunakan di SDN Bertingkat Naikoten ini," bebernya.

Hermina menuturkan bahwa sepanjang dua tahun berjalan inovasi ini, "memang kami melihat bahwa guru maupun siswa/siswi sangat antusias. Orang tua pun demikian. Karena ketika kami melakukan pembimbingan di sekolah, juga mengontak orang tua untuk lanjut melakukan bimbingannya di rumah," ungkap Wakasek.

Akhirnya, ia juga mengungkapkan, dari semua yang telah dilakukan itu ternyata ada peningkatan. "Tidak lagi seperti saat pandemi learning class itu. Tapi ya, lumayan ada peningkatan yang kita lihat hingga sekarang ini," pungkasnya (*).


0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot