Menuju Musim Penghujan PLT. Kadis Pertanian Provinsi NTT Imbau Petani Siapkan Lahan

Berita-Cendana.Com - Kupang,- Menuju musim penghujan PLT. Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTT, Joaz Oemboe Wanda, SP., M.Sc menghimbau petani untuk persiapkan lahan tanam dan Dinas Pertanian siap membantu dengan alsintan (alat dan mesin pertanian).


Demikian disampaikan oleh PLT. Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTT, Joaz Oemboe Wanda, SP., M.Sc di ruang kerjanya pada Senin, 14/10/2024. 


Joaz Oemboe Wanda menjelaskan bahwa untuk mempersiapkan lahan, Dinas Pertanian memiliki brigade alsintan berupa traktor roda dua dan roda 4 yang siap membantu petani dengan CPCL (calon petani dan calon lokasi).


“Untuk persiapan musim hujan ini kami dari Dinas Pertanian sebagai sahabat petani ingin membantu dan menyiapkan benih tapi kami harus mengakui bahwa berdasarkan anggaran, bantuan yang diberikan juga terbatas berupa Saprodi (Sarana Produksi Pertanian) serta pupuk khusus pupuk NPK dan pupuk hayati sedangkan untuk pupuk subsidi kita tidak bantu karena harus sesuai dengan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani)”.


Lanjutnya bahwa menuju musim hujan Dinas Pertanian sudah menyiapkan benih-benih yang sesuai dengan program dari pemerintah pusat yang sumber dananya berasal dari dana APBN maupun APBD 1. “Khusus APBN kami ada padi hibrida 5.000 Hektar namun tahun ini menurun karena anggaran Pusat kecil. Selain itu juga ada padi biofortifikasi untuk penanganan Stunting 8.000 hektar. Kemudian dari APBN ada dukungan untuk jagung hibrida sekitar 20.000 - 30.000 hektar untuk persiapan musim hujan, benih-benih itu ada yang sudah dibagi ke petani ada yang belum karena harus melalui uji lab”.


Benih-benih tersebut sudah mulai jalan dan ada yang sementara menunggu uji laboratorium, kemudian kalau lulus uji lab baru mulai penyaluran. “Kita ingin memberikan petani benih yang bermutu, benih yang baik sehingga tidak menimbulkan komplain dan lain sebagainya, yang jadi soal adalah anggaran terbatas sehingga kita tidak bisa membantu semua petani. Terpaksa petani membeli benih dengan swadaya. Petani beli benih di toko atau juga menanam kembali jagung atau benih yang sudah diseleksi dan di tanam kembali,” beber Plt. Kadis.


Dinas Pertanian Provinsi NTT  berterimakasih kepada petani yang secara swadaya, berupaya dengan mandiri untuk bisa menanam kembali di musim hujan tahun ini. 


Lebih lanjut Joaz Wanda menjelaskan bahwa di pertanian mengenal adanya dua MT 1 (Musim Tanam) terhitung bulan April - September dan MT 2 terhitung bulan Oktober - Maret. Pada tahun 2023 NTT mengalami penurunan luas tanam, luas panen dan produksi karena El Nino yang berkepanjangan. 


“Walaupun El Nino yang panjang tapi kita terbantu dengan perhatian dari Menteri Pertanian melalui pompanisasi, sehingga adanya sumber air yang masih tersedia, debit air masih mencukupi untuk membantu lahan pertanian. Dengan pompa air ini juga sangat membantu kita sehingga di daerah-daerah yang sudah tanam dan tidak ada hujan kita ada penyelamatan tanaman,” jelas Plt. Kadis Pertanian itu. 


Menurut Joaz Wanda dengan adanya bantuan pompanisasi, selain untuk penyelamatan tanaman agar tidak gagal panen, juga dengan sumber-sumber air yang tersedia petani dapat menanam tanaman yang baru. 


Dengan adanya pompanisasi juga NTT mengalami Perluasan Areal Tanam (PAT) contoh di Lobalain Kabupaten Rote Ndao, biasanya tanam hanya 10 - 20 hektar (Ha) sekarang sudah bisa tanam ratusan hektar karena terbantu dengan perpompaan termasuk dengan Kabupaten Kupang, Sumba Barat Daya dan Sumba Timur. 


“Dari sisi jumlah, luas areal tanam kita untuk untuk padi 1 tahun kita akan sampai 185.000 - 200.000 hektar. Tapi tahun lalu karena kekeringan luas tanam kita hanya 184.000 hektar dan luas produksi sekitar 770 ribu ton, kalau padi kita masih 4,2 ton per hektar dan untuk jagung tahun 2023 luas tanamnya 259 Hektar dengan hasil produksi kurang lebih 600.000 ton. Kisaran produksi kita masih renda 2,7 ton per hektar penyebabnya karena kita hanya tanam satu kali dalam 1 musim tanam,” ucapnya.


PLT Kadis Pertanian berharap dengan adanya bendungan yang di bangun oleh Presiden RI Jokowi dapat membantu perluasan areal tanam sehingga hasil produksi meningkat dan mengurangi impor beras.


Terkait ketersediaan pangan di Nusa tenggara Timur dari sisi prognosis pangan dari sisi kebutuhan akan ketersediaan masih aman. “Selain produksi kita juga masih impor sehingga tertutupi kebutuhan kita contoh bulan Januari - Oktober sekarang setiap bulan itu kebutuhan kita untuk padi kita itu 50.000 - 55.000 ton dan ketersediaan padi, beras itu 100.000 ton jadi masih aman. Sehingga untuk 3 - 4 bulan kedepan kita tidak ada soal pangan. Jagung, bawang merah cabai kita masih aman dari sisi penyediaan pangan”. (*).


0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot