Berita-Cendana.Com - Kupang,- Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Nusa Tenggara Timur meminta para calon kepala daerah baik Gubernur, Bupati dan Walikota agar nanti terpilih pada periode ini dapat memperhatikan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru-guru dan dosen di NTT.
Demikian disampaikan oleh Dr. Semuel Haning, SH.,MH.,C.Me.,C.Parb di Paradox Cafe pada Selasa, 29/10/2024.
Kepada awak media Paman Sam, sapaan akrabnya menjelaskan bahwa sebagai Ketua PGRI NTT dirinya menerima banyak aduan terkait hak-hak guru yang terzalimi.
“Biasanya menyangkut persoalan guru baik kesetaraan tunjangan dan lain-lain yang melibatkan guru, kami pengurus PGRI Provinsi kalau menerima laporan pasti kami akan melakukan upaya membantu para guru yang benar-benar hak-hak mereka terzalimi”.
Lanjutnya, bahwa dirinya baru saja membaca berita bahwa ada guru yang terzalimi namun belum ada aduan dari yang bersangkutan ke pengurus PGRI NTT. Pengurus PGRI NTT akan memperjuangkan hak-hak guru ketika ada laporan dan data.
“Kami pengurus PGRI Provinsi NTT kerja berbasis data tidak sekedar hanya omon-omon. Kalau ada data yang mendukung, maka sebagai Ketua PGRI NTT dan kawan-kawan pengurus siap memperjuangkan hak-hak guru itu. Tapi sampai sekarang belum dapat informasi itu. Mudah-mudahan dalam waktu dekat mereka bisa bertemu dengan kita. Kita bisa menyelesaikan segala sesuatu dan melakukan pendekatan dengan pihak-pihak terkait baik kementerian dan pejabat-pejabat yang punya kewenangan dalam menentukan proses dan prosedur sehingga hak-hak guru bisa terpenuhi. Sepanjang belum ada laporan dan data kami belum bisa bertindak,”.
Berdasarkan kasus-kasus yang terjadi di NTT dimana hak-hak dan kesejahteraan guru tidak diperhatikan maka sebagai Ketua PGRI NTT Dr. Semuel Haning mengharapkan kepada balon gubernur NTT, balon Walikota dan Bupati agar memberikan motivasi terhadap guru-guru yang hak-hak mereka yang selama ini sangat diduga terzalimi, dapat menerima bantuan karena mereka sangat membutuhkan, tegas Ketua PGRI NTT.
“Balon Kepala Daerah tolong perjuangkan pendidikan, terutama kualitas pendidikan dengan memberikan bantuan kepada guru-guru, dosen-dosen dan mahasiswa-mahasiswa serta anak-anak sekolah yang tidak mampu. Mereka mampu secara intelektual tapi tidak mampu secara ekonomi. Hal ini sangat miris kalau seorang calon pejabat kedepan tidak menyiapkan program untuk guru dan pendidikan. Saya tegaskan salah satu kasus di Ende, guru SMA terima honor hanya Rp. 250.000 per bulan dan hal itu sangat memprihatinkan. Jadi saya sangat mengharapkan calon kepala daerah kalau bisa memberikan bantuan pendidikan tidak hanya disekolah tetapi juga bantuan di kampus-kampus dan universitas swasta”.
Pendidikan perlu diangkat untuk kepentingan-kepentingan masyarakat tetapi seringkali guru-guru sebagai pahlawan pendidikan terzalimi oleh karena itu sebagai Ketua dan pengurus PGRI NTT akan terus memperjuangkan hak-hak dan nasib para guru.
“Untuk menuju Indonesia Emas 2045 Saya ingat 5 Juni 2022. Presiden kita Prabowo ketika mau maju calon presiden beliau kumpul seluruh perguruan tinggi swasta di Indonesia dan saya juga diundang untuk membicarakan tentang pendidikan. Kemudian pada 30 September, pertemuan kurang lebih 1.000 Profesor dan tenaga Pendidik dan membahas tentang era emas Indonesia 2045. Prabowo akan memberikan motivasi kepada guru-guru berupa bantuan dan lain-lain. Berdasarkan apa yang dilakukan oleh Presiden kita maka saya sangat mengharapkan kepada calon-calon baik bupati, walikota dan gubernur tolong memperhatikan nasib para guru”. (*).
Posting Komentar