Berita-Cendana.Com - SoE,- Jalani pelayanan kurang lebih 31 tahun 6 bulan sebagai pendeta aktif di Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), Pendeta Yuliana. CH. E. F. Helmi Tahey-Biaf, S.Pd.K telah resmi memasuki masa emeritasi di usia 60 tahun.
Demikian Kegiatan Ibadah emeritasi Pendeta Helmi sapaan akrabnya berlangsung di Jemaat GMIT Imanuel Soe, Klasis Soe, serta perhadapan dan pengutusan 2 orang pendeta yakni Pdt. Ira Radja Pono, S.Th, dan Pdt. Rode Betty-Taebenu, S.Th, sekaligus Syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) GMIT Imanuel SoE yang dipimpin oleh tiga Pelayan yakni Ketua Klasis SoE Pdt. Kaitlyn Biaf-Radja, S.Th, Ketua Majelis Sinode GMIT Pdt. Samuel Pandie, S.Th dan pendeta Ira Radja Pono, S.Th pada Minggu, (7/7/2024).
Biografi Singkat Pendeta Yuliana CH. E. F Helmi Tahey-Biaf, S.Pd.K, Lahir pada tanggal 23 Juni 1964 di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, ditahbiskan menjadi pendeta pada tanggal 30 Januari 1994 di Jemaat Betel Nenotes, Klasis Amanatun Timur bersama Pendeta Yosefina Alengla’a, S.Th (Almarhumah) dengan klasis Pendeta Obednego Ebenhaeser Haekase, M.Th (Almarhum).
Untuk pelayanan sakramen pertama adalah perjamuan kudus di Jemaat Maklon Santian pusat pelayanan jemaat Mala menggantikan Pendeta Simon Petrus Nabu, S.Th
Tempat Pelayanan pertama Pendeta Yuliana CH. E. F. Helmi Tahey-Biaf, S.Pd.K di Jemaat Anugerah Santian Klasis Amanatun Timur sejak 7/2/1994, selain melayani Jemaat Anugerah Santian Pdt. Yuliana juga melayani 10 (Sepuluh) mata Jemaat lainnya yang tersebar di tiga desa, yaitu: Jemaat Imanuel Oelekon, Imanuel Poli, Imanuel One, Efata Oetfo, Eklesia Anmolo, Imanuel Haunah, Imanuel Tualeno, Efata Leonmeni, Ebenheser Puaono, Imanuel Maubele.
Melayani di 11 mata jemaat di lokasi yang berbeda-beda, Pdt. Helmi mengakui memiliki pergumulan pelayanan dan memaknai bagaimana hidup dalam ketabahan, kesabaran, serta kesedihan untuk menjangkau jemaat yang tersebar dengan jarak puluhan hingga ratusan kilometer.
Selama pelayanan di Jemaat Anugerah Santian hingga tahun 03 Maret 2005, Pdt. Helmi kemudian menikah dengan suaminya Pdt. Marten Tahey, S.Th, dikaruniai seorang anak diberi nama Joyishak Malariba Tahey. Kemudian pada 18/7/2010 di Jemaat Efata SoE Pdt. Helmi Tahey-Biaf menahbiskan Pdt. Marten Tahey, S.Th, menjadi seorang Pendeta yanga melayani di Jemaat Baus Klasis Amanatun Timur.
Selama 26 Tahun sudah melayani di Mala Santian terhitung 1994 hingga 2020 terjadi pertumbuhan jemaat yang sangat signifikan, hingga pada 27 September 2020 Pdt. Helmy mengakhiri pelayanan di Jemaat Anugerah Santian dan dimutasi ke Jemaat Hosana Hane Klasis Kota Soe.
Dalam Acara serah Terima di Jemaat Diakonia Tuameta klasis Amanatun Timur, terjadi pertumpahan air mata di antara jemaat
karena cinta dan kasih sayang terhadap Pdt. Helmi dimana selama 26 tahun sudah bersama-sama dengan 11 mata jemaat.
Pada Tahun 2020 Pdt. Helmi ditempatkan di Jemaat Hosana Hane, Klasis Kota Soe, yang melayanii satu jemaat (Jemaat Tunggal). Ia bersyukur karena tidak melayani lagi jemaat yang tersebar di berbagai tempat, sehingga kebiasaan membuat jadwal pelayanan sebelum pelayanan seperti di Jemaat Anugerah Santian, perlahan melupakan dan membiasakan untuk membangun persekutuan di tengah pergumulan melayani jemaat Hosana Hane. Hingga pada tahun 2022 kembali dimutasi Ke jemaat Imanuel SoE.
Dimutasi ke Jemaat Imanuel SoE, Klasis Kota SoE, sejak 19 Juli 2022, selama dua tahun melayani di Jemaat Imanuel SoE, Pdt. Helmi belajar sesuai dengan Visi Misi Pelayanan dalam GMIT. Perpisahan dan serah terima pelayanan di Jemaat Hosana Hane terlaksana pada 11 November 2022, akan tetapi Ia mulai pelayanan di jemaat Imanuel SoE 18 November 2022.
Di Jemaat Imanuel Soe, selama kurang lebih dua tahun Pdt. Helmi mengakhiri masa Jabatannya sebagai seorang Pendeta (Emeritus) di Jemaat Imanuel Soe pada Minggu, 7 Juli 2024.
Pendeta Yuliana CH. E. F. Helmi Tahey-Biaf, S.Pd.K seorang humoris, sehingga ketika berbicara dengannya, terkadang ia lebih banyak tertawa daripada berbicara. Bagi orang yang belum mengenalnya, ia terkesan kurang serius, meskipun sebenarnya ia bisa juga serius, malah amat serius. Namun disisi lain, sikapnya yang seperti itu pula membuat setiap orang yang berbicara dengannya merasa rileks, santai, tidak tegang (pada umumnya anggota jemaat kalau bicara dengan pendeta sering merasa tegang, apalagi kalau belum kenal betul). Itulah sekelumit kesan pribadi tentang Pendeta Helmi yang memasuki masa emeritus. (BCC/Yohanis Kase).
Posting Komentar