LBP Bilang Sakit Jiwa Aktivis Pro Demokrasi, Aktivis 98:"Yang Sakit Jiwa itu LBP"


Berita-Cendana.Com- Jakarta,- Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) katakan bahwa orang yang mengatakan Jokowi cawe-cawe pada Pilpres dan Pilkada 2024 adalah orang sakit jiwa.


Pernyataan LBP itu mendapat kecaman keras dari Aktivis 98. Aznil Tan mengatakan pernyataan LBP tersebut penghinaan pada demokrasi. 


"Pernyataan LBP itu menghina para kelompok reformis, akademisi, budayawan, mahasiswa dan elemen lainnya yang menjaga nilai demokrasi negara ini. Yang patut diperiksa kejiwaannya adalah dia," ujar Aznil Tan ke media, Jakarta (30/06/2024).


Aznil Tan pendiri Migrant Watch ini bilang bahwa LBP merupakan bagian dari Orde Baru yang anti demokrasi.


"LBP ini seperti preman. Seakan norma negara ini ditentukan oleh dia. Dia itu adalah bagian dari kroni Orde Baru. Dia itu bahaya bagi negara demokrasi, apalagi berlindung dibalik jubah dia seorang jenderal," ujarnya.


Aznil menjelaskan bahwa perjuangan reformasi '98 adalah mengharamkan praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).


"LBP itu sebenarnya yang"sakit jiwa" sebagai pejabat publik. Pada reformasi 1998, sepakat memberantas segala bentuk praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Komitmen itu dibuat untuk membangun persatuan kembali dan politik berkeadilan dalam berbangsa dan bernegara. Kalau tidak, negara ini pecah," imbuhnya menjelaskan.


Dikutip dari video Kompas TV Minggu (30/6/2024), Menko Marves sekaligus Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Jokowi tidak pernah ikut campur terkait bursa Pilkada DKI Jakarta 2024 maupun Pilpres 2024.


"Presiden (Jokowi) itu sangat demokratis, itu yang saya tahu. Menurut saya, maaf, ha ha ha, kadang-kadang terlalu demokratis juga, karena mungkin saya tentara ya, saya enggak tahu. Beliau sangat dengarin semua," ujar Luhut di Monas, Jakarta, Minggu 10 Juni 2024.


LBP kemudian menyerang balik elit politik yang menuding Jokowi menyodorkan nama putranya, Kaesang Pangarep, kepada beberapa partai politik untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.


"Kalau itu dibilang, orang yang ngomong itu sakit jiwa itu kayaknya itu," jelas Luhut.(*).

0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot