Polda NTT Serius Ungkap Pelaku Pembunuhan Mayat Terbakar di Kali Liliba


Berita-Cendana.Com - Kupang,- Kapolda NTT Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga, S.H.,M.A melalui Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol. Ariasandy, S.I.K, mengatakan bahwa Polda NTT bekerja serius untuk mengungkap kasus kematian Sebastian Bokol di kali Liliba yang diduga meninggal baru dibakar itu.


Demikian disampaikan oleh Kombes Pol. Ariasandy,S.I.K kepada tim media ini saat ditemui di ruang kerjanya pada Kamis, (27/6/2024).


Ariasandy menjelaskan hingga saat ini pihaknya masih mencari petunjuk-petunjuk untuk dapat dijadikan alat bukti untuk menetapkan tersangka. “Keluarga atau masyarakat bisa saja berasumsi tentang pelaku, tapi dalam penyidikan tidak bisa seperti itu harus ada bukti yang mendukung,” katanya. 


Lanjutnya bahwa penyidik dan penyidik pembantu telah melakukan pemeriksaan terhadap 68 saksi termasuk ahli IT,  ahli bahasa, ahli psikologi Forensik ahli kedokteran Forensik dan juga keluarga serta orang-orang terdekat tempat terbakarnya mayat itu, beber Kabid Humas Polda NTT itu.


Bukan itu saja, kata Kabid Humas Polda NTT, tetapi penyidik telah menyita barang atau dokumen berupa 12 handphone, 4 akun Facebook serta akun E-mail serta 3 manifest kapal demi kepentingan penyidikan untuk dapat mengungkap pelaku dugaan pembunuhan itu. Kemudian Penyidik meminta bantuan teknis pemeriksaan dari bidang Laboratorium Forensik Polda Bali demi membantu penyidikan kasus mayat dibakar itu, bebernya dengan jelas.


Lanjutnya, berkaitan dengan kasus tersebut penyidik dan penyidik pembantu siap melakukan segala tindakan penyidikan untuk mengungkap dugaan tindak pidana Pembunuhan terhadap Sebastian Bokol pada 2 Agustus 2022 di Kali Liliba Kota Kupang, tegas Kombes Pol. Aryasandi, S.I.K.


“Kemudian ada satu akun media sosial korban yang sudah dipelajari ada percakapan sehingga setidaknya ada gambaran yang menjadi motif dari kasus ini,”.


“Sampai sekarang kita masih terus mencari alat bukti lain dan mencari saksi-saksi yang bisa mendukung baru kita bisa menyentuh orang yang kita duga. Tentunya secara insting kita bisa menduga-duga tapi ada pola-pola sehingga tidak bisa menyentuh terduga pelaku tanpa ada alat bukti yang mendukung atau mengarah ke pelaku,” tegasnya Kombes Pol Aryasandi, S.I.K.


“Kita punya semangat yang sama untuk mengungkap kasus ini. Bagaimanapun ini pembunuhan tapi kurangnya alat bukti. Mudah-mudahan ada bukti-bukti yang bisa kita dapat di rangkaian-rangkaian penyidikan yang sedang berlangsung,”.


Alat bukti yang bisa mengarahkan ke salah satu orang yang akan ditetapkan sebagai tersangka.


Besar harapannya sekiranya ada dari pihak keluarga atau siapapun yang mempunyai informasi detail yang bisa membantu penyidikan, harapnya.


Mari semua pihak saling mendukung, sama-sama berjuang mudah-mudahan kasus ini bisa cepat terungkap. Kerjasama siapapun, semua pihak yang mungkin mengetahui yang bisa membantu penyidik untuk mengungkap perkara ini. (*).

0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot