Mahasiswa Sosiologi Undana Gelar Kampanye Anti Plastik


Berita-Cendana.Com - Kupang,- Mahasiswa semester VI (enam), Program Studi Sosiologi, Universitas Nusa Cendana gelar praktek lapangan, Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan dengan tema “Biodiversitas vs Sampah Plastik,”.


Demikian disampaikan oleh Helga Gero S.Pd., M.Si, Dosen pengampu Mata Kuliah Sosiologi Lingkungan kepada media ini pada Sabtu, 1/6/2024 di arena ‘Car Free Day’ (CFD) ruas Jalan El Tari, depan Rumah Jabatan Gubernur NTT.


Helga Gero menjelaskan bahwa Biodiversitas vs sampah plastik merupakan tema utama kegiatan praktek lapangan. Dalam kegiatan tersebut di gelar kampanye anti plastik. Kampanye anti plastik merupakan langkah sadar dan sebagai bentuk kepedulian dalam melihat realita yang menyajikan berbagai masalah serius mengenai sampah plastik. 


Kegiatan kampanye itu juga diselenggarakan sebagai evaluasi akhir mata kuliah yang merepresentasikan keberhasilan antara materi yang diperoleh dalam kelas dengan aksi nyata peduli lingkungan.  


Pemilihan Tema biodiversitas vs sampah plastik  sebagai upaya membangkitkan kesadaran dalam diri dan khususnya masyarakat luas mengenai nasib keragaman hayati di Indonesia yang semakin terancam karena persentase pencemaran sampah plastik yang semakin besar.


Kegiatan kampanye anti plastik diselenggarakan dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila dan dalam upaya membangun kesadaran dalam diri masyarakat mengenai eksistensi keberagaman hayati di Indonesia yang semakin terancam karena pencemaran sampah plastik. 


Kampanye anti plastik dikemas dalam beberapa acara pokok yang melibatkan partisipasi mahasiswa peserta mata kuliah Sosiologi Lingkungan dan masyarakat Kota Kupang yang turut hadir saat pelaksanaan Car Free Day. 


Kegiatan ini terdiri dari beberapa rangkaian acara, yang pertama pembagian anakan pohon secara gratis, kedua promosi produk hasil daur ulang sampah plastik, acara puncak kampanye lisan  dan tertulis melalui poster mengenai sampah plastik, dan diakhiri dengan olahraga dan goyang bersama peserta CFD. 


Kegiatan ini menuai beragam respon positif dari beberapa masyarakat kota Kupang mengenai kepedulian kaum muda terhadap sampah plastik, yang terlihat dari semangat dan kreatifitas mahasiswa untuk mendaur ulang sampah plastik sebagai langkah sederhana yang menentukan langkah besar menuju bumi yang lebih baik. 


Respon positif masyarakat terlihat dalam antusiasme masyarakat untuk menerima anakan pohon dan membeli beberapa jenis karya hasil daur ulang sampah plastik. Kegiatan ini menyadarkan pada suatu prinsip dasar hidup manusia yakni melakukan hal-hal kecil menuju sesuatu yang lebih luar biasa. 



Kegiatan ini diusung dan turut disukseskan oleh beberapa tenaga pendidik dari Program Studi Sosiologi khususnya dosen pengampu mata kuliah Sosiologi Lingkungan yakni Helga Gero S.Pd., M.Si, Imanta Perangin-Angin,S.Sos, M.SP, Drs. Aris Lambe,M.Si, Drs. Yosep Jelahut, M.Si dan Jeni Ataupah, S.Sos., M.Si. 


Kampanye anti plastik diharapkan mampu menyadarkan masyarakat tentang bahaya sampah plastik terhadap keberadaan keragaman hayati di indonesia. 


Kegiatan yang diselenggarakan tersebut direspons sebagai hal positif oleh masyarakat dan secara jelas dipaparkan dalam beberapa tanggapan oleh Helga Gero sebagai salah satu dosen pengampu mata kuliah Sosiologi Lingkungan yakni: 


1. "Memperingati hari biodiversitas pada tanggal 22 Mei kemarin, lalu bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, maka tidak ada salahnya bergerak dengan semangat Pancasila untuk turut mewujudkan keadilan ekologis." 


2. "Polusi plastik ada dimana-mana di seluruh ekosistem dunia & tentu saja masih menjadi persoalan global termasuk Kota Kupang. Upaya mengatasi dan mengelola sampah plastik akan turut menyelamatkan keanekaragaman hayati. Masih banyak yang apatis terhadap kontaminan limbah plastik terestrial yg berasal dari wadah plastik bekas jangka panjang dan produk plastik sekali pakai, yang dibawa melalui banjir, limbah, dan penyebaran angin menuju laut sebagai terminal sampah." 


3. "Pencemaran tanah dengan mikroplastik mengubah habitat tanah  sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap biota tanah dan secara tidak langsung mempengaruhi produksi pangan. Lalu, akumulasi sampah plastik menjadi tempat berkembang biaknya vektor penyakit, yang berkontribusi terhadap peningkatan prevalensi penyakit menular baru.


"Berdasarkan pertimbangan itu, kami merasa perlu ada tindakan nyata dalam hal penyelamatan lingkungan dengan melakukan kampanye bebas plastik. Kami juga ingin menunjukkan ke publik ide  produk-produk kreasi daur ulang sampah plastik menjadi salah satu peluang usaha dengan menjual produk olahan sampah plastik menjadi vas bunga, tempat tisu, boneka lucu, dll. Meskipun kami tahu, menyelesaikan persoalan sampah tidak mungkin berhasil hanya dengan  Recycling saja”. 


Tetapi kalau tidak ada yang memulai atau mendukung gerakan mengatasi pencemaran dengan membatasi sumber pencemarannya, ya mau kapan lagi? 


“Kita bisa mewujudkan keadilan ekologis untuk bumi dan generasi masa mendatang? Dan siapa lagi kalau bukan kita?. Jadi kita mulai dengan mengajak masyarakat kota Kupang yang hadir di CFD utk sama-sama mengatasi pencemaran dengan membatasi sumber pencemarannya.(*).

0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot