Berita-Cendana.Com- SOE, - Ketua Aliansi Rakyat Anti Korupsi (Araksi) NTT, Alfred Baun, SH menyebut PT. PLN Rayon Soe diduga melakukan perbuatan penipuan dan meresahkan masyarakat dalam penagihan biaya lampu solar sehen. Hampir seluruh masyarakat di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) mengeluh, bukan hanya di desa-desa tertentu.
Demikian diungkapkan Ketua Araksi NTT, Alfred Baun menanggapi hal tersebut kepada media melalui telepon selulernya pada Kamis, (27/6/2024).
"Kita menduga bahwa penagihan lampu solar sehen adalah perbuatan penipuan yang dilakukan oleh BUMN atau PT. PLN Rayon Soe itu meresahkan masyarakat di Kabupaten TTS, " kritiknya.
Alfred mengungkapkan, hampir seluruh masyarakat 1 (Satu) Kabupaten TTS mengeluh. "Bukan hanya di Desa-desa tertentu. Jadi kalau persoalan yang terjadi di Desa Fatuat dan Binenok, Kecamatan Kot'olin. Demikian juga terjadi di Desa yang lain," ungkap Ketua Araksi NTT.
Ia juga menyampaikan bahwa hal yang dilakukan oleh PT. PLN Rayon Soe sangat meresahkan masyarakat. "Hal ini sangat meresahkan. Saya menduga PLN ini sedang menipu orang-orang kecil di tingkat bawah dan mengambil keuntungan," tandasnya.
Lampu solar sehen, lanjutnya, yang ditagih pada Tahun 2018 itu diduga diambil dengan paksa, dengan ancaman dan lain sebagainya.
"PLN ini siapa sebenarnya?. Jika hal ini dilakukan berarti ini adalah BUMN dan BUMN itu juga tidak harus ada penipuan seperti ini," tegasnya.
Selain itu, Alfred Baun juga menuturkan bahwa dalam waktu dekat, pihaknya akan melaporkan PT. PLN Rayon Soe ke pihak penegak hukum.
"Kita dari ARAKSI akan minta kepada penegak hukum untuk ini. Harus lakukan penyelidikan dalam waktu singkat. Kita akan melaporkan ini kepada Polres TTS untuk segera ambil tindakan terhadap persoalan yang dihadapi oleh masyarakat,"pungkasnya.
Sementara itu, tim media ini melakukan konfirmasi kepada Kepala Staf PLN Soe, Orpa Peni, terkait penagihan lampu solar sehen tersebut. Namun belum merespon hingga berita ini diturunkan. Belum ada penjelasan dari pihak PLN Rayon Soe.(*).
Posting Komentar