Berita-Cendana.Com- TTS,- Masyarakat Leonmeni menolak dengan keras terkait peningkatan jalan desa strategis ruas jalan Leonmeni-Santian. Diduga Pekerjaan tidak sesuai dengan rencana kerja, karena tertuang pada papan proyek tersebut bahwa peningkatan jalan Leonmeni-Santian namun dikerjakan di Sabun-Leonmeni, apakah itu dibenarkan?.
Demikian disampaikan penolakan warga melalui Kepala Desa Lenomeni Zet Nokas di lokasi pekerjaan ruas jalan tersebut pada Senin, (20/5/2024).
“Masyarakat Leonmeni menolak, dengan datang di Rumah saya dan melakukan aksi protes, kenapa di papan informasi peningkatan jalan desa strategis Leonmeni-Santian tetapi pekerjaan Jalan itu ada di Desa Sabun-Leonmeni. Seharusnya Desa Leonmeni dapat 2.100 meter tetapi nyata nya Desa Leonmeni dapat 200 meter saja,” jelas Kades Leonmeni mengulangi pernyataan warga.
Lanjut Nokas, Pekerjaan ruas jalan itu juga diduga sirtunya tidak tepat, karena jalan itu berlumpur dan susah dilintasi. “Saya nilai sirtu gunung yang digunakan oleh CV. TIMOR KONSTRUKSI itu tidak cocok karena tanah yang digunakan itu berlumpur. Kalau sirtu berlumpur seperti itu tentunya aspal tidak akan bertahan lama, tegasnya.
Sirtu dasar dari jalan tersebut seharusnya terdapat bebatuan 70-80% namun kenyataannya sirtu yang digunakan adalah sirtu gunung tanah sehingga ketika turun hujan berlumpur. Aspal yang nantinya digunakan tidak akan bertahan lama, waktu tidak lama jalan tersebut sudah bisa rusak karena sertu dasar tidak kuat, jelas Sang Kades.
Selain itu, masyarakat Desa Sabun juga mengakui bahwa sirtu itu tidak cocok karena intensitas hujan sedikit pun berlumpur. pengguna jalan kaki juga melintasi jalan tersebut licin dan berlumpur, jelas Marta.
Marta juga mengaku, kalau sirtu itu tanah yang berlumpur dan tidak layak untuk digunakan di jalan. “Kami ini masyarakat awam tentang jalan tetapi kita lihat saja sudah tahu bahwa tanah itu tidak cocok untuk kerja jalan, jelas Warga.
Pada tempat terpisah, Pengawas, mengatakan bahwa sirtu itu sudah masuk uji laboratorium, dan bukan CV yang menentukan sirtu itu tetapi dari Dinas PUPR yang menentukan sehingga menggunakan tanah itu. Namun sekarang kondisi hujan sehingga berlumpur, jelas Ambros.
“Terkait kerja di Desa Sabun itu kami tidak tahu kenapa di papan informasi Leonmeni-Santian tetapi kerja di Sabun- Leonmeni itu dari Dinas yang tentukan lokasi, kami kerja saja sesuai arahan Dinas,” jelas Pengawas.
Terpisah tim media melakukan konfirmasi kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, (PUPR) Kabupaten Timor Tengah Selatan, Ir. Melianus O.B Selan terkait Pekerjaan Jalan tersebut namun Kadis menghindari wartawan. Hingga berita ini diturunkan belum ada penjelasan dari Kadis PUPR TTS terkait sirtu dan pengalihan dari Leonmeni-Santian ke Sabun-Leoeni. (*).
Posting Komentar