Berita-Cendana.Com- Nunkolo,- Kepala Desa Saenam memiliki sejumlah strategi untuk menangani kemiskinan di desanya. Salah satu Strategi adalah mewajibkan seluruh perangkat desa untuk melanjutkan pendidikan strata satu dengan jurusan pertanian karena kemakmuran rakyat ada pada pertanian.
Demikian disampaikan oleh Kepala Desa Saenam Edu Tualaka di Kantor Desa Saenam saat kegiatan perlombaan 10 Program PKK pada Rabu, 29/5/2024.
Menurut Edu Tualaka, kemakmuran rakyat adalah pertanian jadi seluruh masyarakat Desa Saenam Kecamatan Nunkolo Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur diwajibkan mengikuti perkembangan saat ini. Oleh karena itu mereka wajib memiliki guru dan teladan pertanian, jika seluruh perangkat desa memperoleh gelar sarjana tentunya mampu mengarahkan masyarakat Saeman menuju sejahtera karena para guru pertanian yang mampu mengarahkan, jelasnya.
Diketahui juga bahwa seluruh perangkat desa telah melakukan yudisium nilai. Pada 29 Juni mendatang semuanya telah diwisudakan, artinya bahwa pendidikan tinggi sangat dibutuhkan di desa, pendidikan tinggi mampu merubah kemiskinan menuju kesejahteraan, jelas.
Menurut Kepala Desa Saenam, guru terbaik yang dapat mengarahkan masyarakat pada jalan kesuksesan dan keluar dari kemiskinan. Kemiskinan itu dipicu dari minimnya pendidikan. Kades juga menjelaskan bahwa 10 tahun lalu ketika mencari tamatan SMA di Desanya sangat sulit tetapi saat ini sudah ada gebrakan baru untuk memperbaiki SDM maka itu sudah mulai ada perubahan, jelas Sang Kades Fenomenal itu.
Lanjutnya, pemicu kemiskinan adalah minimnya pendidikan, jika pendidikan sudah bagus tentunya masyarakat desa keluar dari kemiskinan. Kades sangat yakin jika seluruh perangkat desa memperoleh sarjana pertanian maka Desa Saenam dua sampai tiga tahun kedepan angka kemiskinan menurun, katanya.
Kepala Desa Saenam Komitmen perbaikan ekonomi dan Sumber Daya Manusia (SDM). Perbaikan ekonomi dengan meningkatkan produksi karena perkiraan tahun 2024 Kepala Desa sendiri produksi jagung mencapai 10 ton karena masyarakat harus diberi contoh dari pemimpin, bukan diberi janji, hemat Kades.
Lanjutnya, kalau pemimpin sebatas bicara tentunya tidak ada perubahan tetapi pemimpin bicara produksi dan pemimpin juga dapat memproduksi pertanian tentunya masyarakat dapat menilai dan meniru, maka itu ada perubahan di desa, jelasnya.
Kalau bicara peternakan, pemimpin harus mempunyai ternak juga. Oleh karena itu Kepala Desa juga beternak sapi, babi dan ikan. Tetapi perlu diingat bahwa peternak babi dan sapi itu di kandangkan agar seluruh hasil pertanian aman, beber Sang Kades fenomenal itu.
Kepala Desa Saenam juga memberi contoh kepada masyarakat bahwa bertani itu harus menggunakan Strategi, yakni peternakan disatukan dengan pertanian. Pantauan media ini di lokasi pertanian dan peternakan, terdapat peternakan seperti babi ikan dan tanaman dapur hijau berada dalam satu lokasi.
Pertanian seperti labu Jepang, tanaman bumbu-bumbu dapur, pisang mas dan pisang luan. Air yang ada pada bak ikan mengalir ke semua tanaman yang ada, kata Kades. Istilah yang disampaikan Kades bahwa manusia memberi makan alam tentunya alam juga memberikan makan kepada manusia. Strategi nya adalah semua kotoran hewan itu diisi dalam tanah kemudian tanam tanaman seperti labu Jepang, jeruk dan pisang tentu hasilnya memuaskan.(*).
Posting Komentar