Berita-Cendana.Com- Kupang,- Egusem Piether Tahun, ST,. MT menghadiri Perayaan Misa Pentahbisan Uskup Agung Kupang Mgr. Hironimus Pakaenoni sebagai tamu undangan. Sementara itu, Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni dan Uskup Emeritus Mgr. Petrus Turang, berkat Epy Tahun sambil berkata maju kembali pasti menang.
Demikian disampaikan mantan Bupati TTS, Egusem Pieter Tahun mengulangi kata-kata Petrus Turang saat memberkati dirinya ‘maju lagi pasti menang di bilangan Kota Kupang pada Kamis, (9/5/2024).
Epy Tahun rasa bersyukur karena momentum berahmat itu, dirinya memperoleh pemberkatan dari yang Mulia Uskup Agung Kupang, baik itu Uskup Tertahbis dan Uskup Emeritus. Dalam momentum itu, dirinya merasa bangga dan percaya diri, akan menang pada Pilkada 2024 karena doa orang benar besar kuasanya.
Selain itu, Uskup Agung Kupang Mgr. Hironimus Pakaenoni mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan dari semua pihak atas pentahbisannya sebagai Uskup Agung Kupang.
"Puji syukur atas berkat Tuhan mempercayakan martabat mulia kepada saya sebagai gembala kawanan umatnya di wilayah Keuskupan Agung Kupang melalui penetapan Bapa Suci Paus Fransiskus serta Upacara Pentahbisan Episkopal Hari ini," kata Uskup Mgr. Hironimus Pakaenoni di Gereja Katedral Kupang itu.
"Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam pentahbisan saya sebagai Uskup Keuskupan Agung Kupang. Terima kasih kepada Yang Mulia Mgr. Piero Pioppo selaku Uskup Pentahbis, dan kepada Mgr. Petrus Turang Uskup yang telah bersedia membimbing dan membina serta mendampingi saya selama ini”, katanya.
Uskup Mgr. Hironimus Pakaenoni juga menyampakain tugas sebagai gembala adalah tentang cinta kasih.
"Dalam tugas sebagai gembala bukanlah tentang kompetensi manusiawi melainkan tentang cinta kasih kita. Tugas penggembalaan untuk memimpin dan melayani bukanlah tugas individu saja melainkan tugas bersama antara satu dengan yang lain. Kita semua selalu berjalan bersama. Kita saling peduli dan melayani satu sama lain dalam kerjasama dengan kehendak baik bagi banyak orang. Pelayanan bukanlah pertunjukan diri sendiri yang spektakuler melainkan sebagai gembala biasa dalam komunitas beriman," katanya.
"Pelayanan juga adalah sebuah misteri dimana kita menjadikan cinta kita yang sering terbatas dan sarat pamrih sebagai pintu gerbang bagi cinta Tuhan yang tidak terbatas tanpa syarat dan tanpa pamrih," tambah Uskup Mgr. Hironimus Pakaenoni.
Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr. Antonius Subianto Bunyamin, dalam sambutannya turut memberikan apresiasi kepada Mgr. Hironimus Pakaenoni dan mengucapkan terima kasih kepada Mgr. Petrus Turang atas dedikasi dan pengabdian dalam karya penggembalaan selama ini.
"Selamat atas pentahbisannya kepada Mgr. Hironimus Pakaenoni sebagai Uskup Agung Kupang dan selamat bergabung dengan Konferensi Wali Gereja Indonesia," kata Mgr. Antonius.
"Terima kasih juga kepada Mgr. Petrus Turang atas penggembalaan selama 27 tahun di Keuskupan Agung Kupang. Semoga dengan dinamika kegembalaan ini sungguh menampilkan Gereja Keuskupan Agung Kupang yang makin berjalan bersama semangat injil. Kasih kepada Tuhan adalah landasan bagi setiap orang untuk menggembalakan domba-dombanya. Yang kita gembalakan adalah domba-domba yang dititipkan Tuhan pada kita. Maka gembala harus bijaksana menggembalakan domba-domba Tuhan maka janganlah bertindak semaunya dan jangan otoriter," titip pesan Mgr. Antonius.
Sementara itu, Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang Mgr. Petrus Turang, mengungkapkan pentahbisan Uskup sebagai peristiwa menghidupkan kesaksian dan cinta kasih.
"Dengan merayakan pentahbisan Uskup Gereja kita khususnya di Keuskupan Agung Kupang adalah mendulang anugerah kasih Allah dalam diri Uskup tertahbis yang akan menggembalakan umat Katolik dalam membina serta membimbing persekutuan hidup iman yang hidup dan menghidupkan kesaksian dalam cinta kasih," kata Mgr. Petrus Turang.
"Uskup sebagai gembala harus sadar bahwa dia adalah wounded shepherd (gembala terluka) yang memerlukan pemulihan dan penyembuhan bersama seluruh kawanan yang dipercayakan kepadanya. Oleh karena itu si gembala hendaknya bersikap rendah hati dan murah hati biarpun tegas agar kehadiran uskup sejatinya memekarkan kemerdekaan anak-anak Allah untuk bersaksi tentang belas kasih Allah yang menyambut dan merangkul semua orang dengan segenap hati seperti Kristus menghantar semua umatnya kepada Tuhan," jelas Mgr. Petrus Turang.
Turut hadir dalam Misa Pentahbisan tersebut diantaranya para Kardinal, para Uskup se-Indonesia dan Timor Leste, para Imam dan Biarawan/Biarawati, jajaran Forkopimda, para Bupati/Pj. Bupati se-NTT, Pj. Walikota Kupang, serta para umat dan tamu undangan. Hadir pula Dubes RI untuk Timor Leste, Okto Dorinus Manik beserta istri dan rombongan, Anggota DPR/DPD RI asal NTT, Ketua DPRD NTT, pejabat Sipil, TNI/Polri, serta Tokoh masyarakat NTT.(*).
Posting Komentar