Jokowi Reaktif Debat Capres Ketiga, Karena Takut Bobrok Anaknya Dikuliti


Berita-Cendana.Com- Jakarta, - Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Mercu Buana Aznil Tan mengatakan, reaktifnya Jokowi menanggapi Debat Capres Ketiga, Minggu kemarin (7/1/2024) sebagai bentuk kekuatiran Jokowi pada Debat Keempat menyerang anaknya yang maju sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres).


"Reaktifnya Jokowi menyikapi debat kemarin, karena takut bobrok anaknya dikuliti pada Debat Keempat nanti," katanya ke media, Jakarta (10/1/2024).


Lebih lanjut, Aznil Tan menilai pada Debat Capres Ketiga membongkar latar-belakang moralitas Calon Presiden dan Wakil Presiden merupakan edukasi untuk mencerahkan publik.


"Debat kemarin sangat mendidik. Membuka latar belakang capres bukan serangan personal. Itu edukasi yang sangat substansi untuk mencerahkan publik dalam melakukan penilaian moralitas pejabat. Begitu juga membongkar moralitas anaknya (Gibran, red) yang nepo baby itu pada Debat Keempat nanti," jelasnya.


Aktivis 98 ini mengatakan Presiden Jokowi menjadi penguasa yang netral pada Pemilu 2024 mustahil dapat pengakuan rakyat.


"Reaktifnya Jokowi itu semakin terbukti, bawa praktek nepotisme tidak akan netral. Meski berbuih-buih mulutnya mengatakan kepada rakyat akan netral pada Pemilu 2024, rakyat tidak akan percaya. Ini sebabnya nepotisme itu dikutuk di seluruh dunia karena merusak demokrasi dan rasa keadilan," tuturnya.


Sebagaimana diketahui bahwa Jokowi mengomentari pelaksanaan Debat Ketiga Capres 2024 pada Minggu (7/1/2024) malam kemarin kurang menampilkan substansi dan visi para calon presiden (capres).


"Yang pertama, saya memang melihat substansi dari visinya malah tidak kelihatan. Yang kelihatan justru saling menyerang, yang sebetulnya enggak apa-apa, asal (itu soal) kebijakan. Asal policy. Asal visi ya enggak apa-apa," tutur Jokowi pada keterangan pers di Serang, Banten, Senin (8/1/2024).


"Tapi, kalau yang sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam, mengenai apa hubungan internasional, mengenai geopolitik, dan lain-lain, saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton," jelasnya lebih lanjut.


Oleh karena itu, menurut Presiden, kemungkinan ada banyak orang kecewa dengan jalannya debat capres pada Minggu malam.


Presiden Jokowi kemudian meminta agar debat pilpres selanjutnya diformat dengan lebih baik lagi.


"Ada rambu-rambu sehingga hidup, saling menyerang enggak apa-apa tapi (soal) kebijakan, policy, visinya yang diserang," ujar Jokowi.


"Bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira enggak perlu. Enggak, enggak baik, tidak mengedukasi," ucapnya lagi.(*).

0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot