Komunitas Peace Maker Kupang (KOMPAK) Lakukan Tour Rumah Ibadah Lintas Agama


Berita-Cendana.Com - Kupang,- Komunitas Peace Maker Kupang (KOMPAK) lakukan Tour Rumah Ibadah Lintas Agama. Rumah Ibadah yang dikunjungi yakni Vihara Pubbaratana, Masjid Darul Hijrah, GMIT Kaisarea, Gereja St. Fransiskus dari Asisi, Pura Agung Giri Kertha Kencana Buana.


Demikian pantauan media ini saat berlangsungnya kegiatan Tour Rumah Ibadah Lintas Agama pada Sabtu, (18/11/2023). 


Kegiatan tour berlangsung dengan tema “Tak Kenal Maka Tak Sayang". Perlu di ketahui bersama bahwa Komunitas Peacemaker Kupang (KOMPAK) merupakan komunitas orang muda lintas agama yang konsen sejak 2012 hingga sekarang yang berfokus pada kerja-kerja merawat kerukunan dan mengajak semua pihak dari berbagai keyakinan agama dan latar belakang agar bisa saling berbagi nilai-nilai kerukunan dan merawat keberagaman dengan penguatan kapasitas orang mudah, kampanye, dan advokasi. 


Demi memupuk nilai-nilai yang telah ditanam melalui kegiatan-kegiatan tersebut, KOMPAK merasa perlu untuk memperkenalkan lingkungan rumah ibadah lintas agama kepada generasi Peacemaker agar dapat mengenal lingkungan yang berbeda dan juga sebagai bentuk menumbuhkan rasa cinta kasih terhadap perbedaan yang ada tanpa diskriminasi. 


Salah satu peserta dalam Tour tersebut, Marianus Sefrianus Ale menyampaikan bahwa ia sangat senang dan bersyukur karena diberikan kesempatan untuk gabung di Komunitas Peacemaker Kupang. 


"Komunitas ini mengajari saya banyak hal  bahwa keberagaman itu sangat indah dan menyatukan. tentunya dalam kegiatan ini juga menambah relasi dengan agama-agama lain di Kota Kupang dan sekitarnya,". 


Iskandar S. Wutun selaku Koordinator Program juga menyampaikan bahwa sebelumnya mereka melakukan sosialisasi hak asasi manusia untuk generasi baru, anak baru dari latar belakang agama yang berbeda, beragam suku, dan latar belakang yang berbeda. 


Lanjut Iskandar bahwa kegiatan tersebut bertujuan agar anggota-anggota Kompak dan muda-mudi lintas agama saling kenal, saling tahu, dan saling memahami. Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari dan menurut Iskandar bahwa dua hari terasa  tidak cukup sehingga mereka membuat lingkar belajar spicmeks setiap bulan.


"Pertemuan ini kami mengajak anggota-anggota untuk turun kunjungi rumah ibadah lintas agama, karena banyak yang belum datang ke rumah ibadah yang lain atau yang berbeda dengan keyakinan mereka. Jadi takutnya ketika bertemu dengan teman-teman agama lain, suku yang lain, mereka langsung tidak suka atau benci karena perbedaan Agama dan kepercayaan. Jadi dengan kegiatan seperti ini mereka bisa tahu dan saling kenal di Agama Budha, Hindu, Katolik, Protestan, dan Islam,". 


Iskandar berharap semoga mereka bisa berbagi cerita kepada teman-teman dan orang lain kalau sebenarnya berkunjung ke rumah ibadah agama lain itu aman-aman saja dan baik-baik saja. 


"Jadi tidak perlu bilang tidak suka dengan agama lain dan kami tetap berharap bahwa kami tetap di jalan yang sama untuk kedamaian dari Kupang, dari Nusa Tenggara Timur untuk Indonesia". (BCC/Joy Missa).

0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot