Kadis Peternakan NTT: Prisma Berbuat Banyak, Cegah Virus ASF


Berita-Cendana.Com- Kupang,- Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Johanna Lisapaly mengatakan bahwa Prisma telah berbuat banyak untuk menangani pencegahan Penyakit Demam Babi/ African Swine Flu (ASF). 


Demikian disampaikan oleh Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTT pada saat sambutan sekaligus membuka kegiatan lokakarya di Hotel Harper Kupang Senin, (27/11/2024).


Kadis mengatakan, bahwa Prisma sangat aktif memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat demi mencegah sejak dini penyebaran virus ASF. Sejak NTT terkena virus ASF tahun 2020 banyak ternak babi masyarakat yang harus mati terkena dampak virus ASF, tetapi berkat kerja keras Prisma hingga tahun 2023 angka yang sejak 2020 ratusan babi yang mati tetapi sekarang berkurang hingga angka satuan, kata Johanna Lisapaly.


Lanjut Kadis, dalam rangka mendorong perekonomian masyarakat di Provinsi NTT melalui Dinas Peternakan Provinsi NTT berkolaborasi dengan PRISMA (Promoting Rural Income Through Support For Markets in Agriculture) menyelenggarakan kegiatan Lokakarya Industri Sektor Peternakan babi dengan tema “Menumbuhkan Pasar, Mengajarkan Pengetahuan,” bebernya.


Selain itu, Direktur Pangan dan Pertanian Kementerian PPN/Bappenas, Jarot Indarto mengatakan, bahwa  tujuan diadakannya kegiatan lokakarya untuk lebih memajukan sektor peternakan khusus nya peternakan babi di Provinsi NTT. 

“Adanya kegiatan ini diharapkan dapat lebih meningkatkan koordinasi antara sesama pemangku kepentingan khususnya pada sektor peternakan babi. Pada akhirnya dapat lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat usaha peternakan,” beber Jarot.

Diketahui dalam kegiatan lokakarya Pembangunan Sektor babi di NTT, dihadiri berbagai pemangku kepentingan yang mewakili pemerintah, peternak serta kalangan swasta, akademisi, asosiasi profesional serta pelaku industri babi dan peternak rumahan, jelasnya.

Perwakilan Kedutaan Australia, mengatakan bahwa Pemerintah Australia mendukung kerjasama antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Australia. Karena masyarakat Indonesia khususnya NTT bergantung pada peternakan babi, katanya.


Ia juga meminta seluruh komponen untuk mengembalikan kejayaan peternakan babi di Provinsi NTT. Itu adalah tugas pemerintah yang wajib bekerja sama dengan masyatakat beternak babi di Provinsi NTT, tegasnya.


Selain itu Pj. Gubernur NTT, Ayodhia Kalake dalam keynote speaker melalui visual mengatakan, Pemrov  NTT sangat intens berkoordinasi guna memajukan sektor peternakan. Sektor peternakan babi di NTT merupakan salah satu penghasil babi terbesar di tingkat nasional, katanya.

Pemprov NTT sangat aktif berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk terus menekan dampak penyebaran virus ASF agar tidak membawa dampak kepada masyarakat yang berusaha sebagai peternak babi, jelasnya.

Lanjutnya, Pemprov NTT memberikan apresiasi kepada Kementerian pertanian dan Prisma dan semua komponen yang telah turut serta memberikan edukasi kepada masyarakat dalam rangka meminimalisir penyebaran virus ASF. 

Pj. Gubernur NTT berharap, dengan  lokakarya tersebut dapat menghasilkan ide dan gagasan guna lebih membangun sektor peternakan babi di NTT, harap Ayodhia.(*).

0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot