Berita-Cendanan.Com - Kupang,- Puncak perayaan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Tingkat Provinsi NTT Tahun 2023 bertajuk FEASTival (Financial EAST Festival 2023) dengan tema "Akses Keuangan Merata, Masyarakat Sejahtera.
Kompetisi berlangsung dengan sangat meriah di Alun-alun Rumah Jabatan Gubernur NTT, pada Sabtu (4/11/2023) pagi. Bertepatan dengan moment tersebut, Bank NTT sebagai penyelenggara Kompetisi menulis cerita rakyat NTT, mengumumkan nama-nama para juara serta menyerahkan hadiah pada mereka.
Nama satu persatu para juara dipanggil, mereka diminta naik ke atas panggung lalu diserahkan hadiahnya oleh para pejabat. Adapun apresiasi yang diberikan oleh Bank NTT atas hasil kerja keras setiap juara, yakni satu buah piagam penghargaan dan tabungan Simpanan Pelajar (Simpel).
Perlu diketahui bahwa kompetisi tersebut juga sebagai dukungan Bank NTT kepada Pemprov NTT dalam pengembangan sektor pariwisata. Dengan mengusung thema ‘EUFORIA’ (Education, Fun & histOry) BIK 2023 dan sub thema ‘Kar’na NTT Punya Cerita’ (Kenalkan, Anjungkan, Ramaikan dan Abadikan).
Kompetisi tersebut dikhususkan bagi pelajar SMP, SMA maupun sederajat di seluruh NTT dan tidak dipungut biaya. Kegiatan tersebut didukung Pemda, juga tokoh adat setempat serta peserta yang jumlahnya mencapai 723 orang.
Jurinya yakni tim akademisi Undana, pemerhati pariwisata, tokoh adat. Dari jumlah tersebut juri menetapkan 41 karya sebagai pemenang di seluruh NTT. Mereka berhasil mengangkat dan menarasikan secara baik setiap penggalan sejarah yang tersembunyi.
Nantinya narasi tersebut akan dituangkan dalam tiga bahasa yakni Indonesia, bahasa daerah setempat dan Bahasa Inggris.
Dalam sambutannya, Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake menyampaikan apresiasi kepada OJK Provinsi NTT yang terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan pada masyarakat NTT. Pj. Gubernur mengungkapkan bahwa berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, inklusi keuangan Provinsi NTT adalah 85,97 persen atau peringkat ke-17 secara nasional dan literasi keuangan 51,95 persen atau peringkat ke-15 secara nasional.
Tak hanya itu, Ayodhia juga menyentil masih adanya investasi bodong yang tentunya dapat merugikan masyarakat selaku nasabah atau konsumen.
"Kita masih mendengar dan menemukan adanya kasus investasi bodong serta tingginya pengaduan masyarakat terkait dengan produk dan layanan jasa keuangan. Peran besar OJK, TPAKD maupun sektor perbankan untuk memberi edukasi,".
Kepala OJK Provinsi NTT Japarmen Manalu pada kesempatan yang sama menyampaikan, bulan inklusi keuangan telah diinisiasi oleh OJK sejak tahun 2016. Hal tersebut menjadi perhatian OJK karena masih jauh kesenjangan pemanfaatan industri jasa keuangan antara kelompok atas, menengah dan bawah. Karena itu kolaborasi bersama Industri Jasa Keuangan di Provinsi NTT terus dilakukan.
"Tahun ini kita mengambil tema akses keuangan merata, masyarakat sejahtera. Tentunya ini merupakan cita-cita semua pihak untuk mewujudkan masyarakat NTT sejahtera, kami mengharapkan ini bukan sekedar jargon semata sehingga dalam setiap pertemuan di forum industri jasa keuangan terus kami dorong kolaborasi bersama semua pihak, guna mewujudkan NTT sejahtera", Jelas Japarmen.
Sementara Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho kepada media menekankan alasan pihaknya menggelar kompetisi cerita rakyat, karena ada fakta bahwa NTT memang kaya akan atraksi budaya dan berbagai keunikan lainnya, termasuk kisah legenda. Namun minimnya narasi menyebabkan hal tersebut menjadi sebuah ancaman serius. Sehingga Bank NTT menginisiasi kompetisi itu.
“Seandainya narasi ini digali, maka tentu akan menjadi sejarah yang baik bagi generasi berikut. Nah kita lihat bersama bahwa ternyata semuanya dilakukan secara baik, bahwa anak-anak ini menemukan serpihan sejarah yang nyaris hilang. Kami berharap semoga hasil karya anak-anak kita dapat dipakai oleh pemerintah di kabupaten maupun provinsi, yakni dibukukan dan dijadikan sebagai muatan lokal di sekolah-sekolah,”ungkap Alex.
Sementara terkait adanya masukan para peserta lomba agar kedepan Bank NTT perlu menyentuh destinasi tersebut dengan memperbanyak fasilitas layanan pembayaran secara digital, ditanggapi positif oleh Alex. “Ini masukan yang baik, tentunya menjadi prioritas kita kedepan,”pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G.L Kalake, Kepala OJK NTT, Japarmen Manalu, Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, Komisaris Independen Bank NTT, Frans Gana, Direktur Kredit Bank NTT, Paulus Stefen Messakh, serta sejumlah pejabat. (*).
Posting Komentar