Prihatin dengan KBM SMPN 4 Amarasi Selatan, Kepsek Bersama Orang Tua Murid Bangun Gedung Darurat

Ket. Foto: Kepsek SMPN 4 Amarasi Selatan di Lokasi pengambilan kayu.

Berita-Cendana.Com - Oelamasi,- Prihatin dengan kegiatan belajar mengajar yang selalu berpindah-pindah, Ananias Niubabi, S.Pd Kepala SMP Negeri 4 Amarasi Selatan Kabupaten Kupang NTT bersama tim guru dan orang tua murid membangun gedung sekolah darurat.


Demikian disampaikan oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Amarasi Selatan, Ananias Niubabi, S.Pd di lokasi pengambilan kayu pada Rabu, (25/10/2023).


Menurut Ananias bahwa SMPN 4 Amarasi Selatan berdiri pada 18 September 2015 hingga kini berusia 8 tahun namun masih berpindah-pindah karena tidak adanya gedung sekolah yang dapat digunakan untuk menetap di satu tempat. 


Lanjutnya bahwa guru dan murid berpindah-pindah melakukan kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) di kantor Desa, Gedung Gereja dan Balai-balai pertemuan hingga meminjam gedung SD Inpres Buraen 2 untuk KBM. Siswa dan guru melangsungkan KBM menggunakan 3 ruangan di SD Buraen 2. Dua ruangan dipakai untuk KBM sedangkan satu ruangan dipakai untuk kantor dan ruang guru.


"Kami pakai 3 ruangan SD Buraen 2 tapi sedang ada kegiatan-kegiatan full di SD sehingga kegiatan belajar mengajar di SMP terganggu bahkan sudah tiga minggu kami belajar di bawah pohon karena ruangan yang kami pakai digunakan untuk kegiatan Assessment,"kata Kepsek.


Ananias menjelaskan bahwa selama satu tahun berpindah tugas dari Amarasi Timur ke SMPN 4 Amarasi Selatan tidak ada gedung sekolah bahkan sudah tiga Minggu terakhir siswa-siswi belajar di bawah pohon. Hal tersebut membuat dirinya serta tim guru dan orang tua murid melakukan rapat bersama untuk membangun gedung sekolah darurat dengan swadaya orang tua murid dan guru. 


Dana pembangunan merupakan swadaya dari orang tua siswa, semua bahan sudah disiapkan tinggal di angkut ke lokasi pembangunan sekolah dan rencananya kegiatan pembangunan akan dimulai pada besok jam 2 siang.


Ketika ditanya terkait ketersediaan Kursi dan meja Ananias menjawab bahwa kursi dan meja ada tetapi masih kurang sehingga masih ada murid yang duduk di tanah. Jumlah guru 15 orang dengan jumlah keseluruhan siswa 73 orang untuk 3 rombongan belajar (Rombel). 


Ket. Foto: Siswa Gotong Royong Kumpul Kayu.


Terkait pembangunan gedung sekolah darurat Ananias menyumbangkan sebidang tanah sebagai lokasi untuk membangun gedung sekolah serta kayu sebagai bahan bangunan. Terpantau media kayu yang telah tersedia tinggal di angkut. Kayu tersebut juga telah dikumpulkan oleh anak-anak atau siswa SMPN 4 Amarasi Selatan.


"Saya menyumbangkan tanah dan kayu karena saya cinta pendidikan. Saya mau bangun daerah saya dengan pendidikan yang lebih baik. Tidak bisa diungkapkan ketika saya datang saya kasihan dengan anak-anak dan kami belajar di bawah pohon. Saya merasa memiliki kampung ini, maka saya harus melakukan sesuatu untuk kampung saya, khusus untuk dunia pendidikan," beber Kepsek.


Berdasarkan berbagai pengalamannya dalam dunia pendidikan membuat Ananias tidak risau dalam memberikan apa yang dapat ia berikan untuk kelancaran belajar mengajar di SMP Negeri 4 Amarasi Selatan.


"Kalau  mau supaya daerah  baik, maka  harus memulai melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang. Apa artinya yang miliki tapi tidak pernah melakukan sesuatu untuk orang lain," ucapnya.


Selain itu, Ketua Osis SMP Negeri 4 Ovi Naisu, bersama teman-teman juga turut membantu orang tua dan guru-guru untuk  membangun gedung darurat sebagaimana tempat untuk bisa memperoleh tempat belajar yang baik. 


Menurut Ovi bahwa mereka turut serta mengumpulkan bahan bangunan gedung darurat, karena mereka juga bermimpi memperoleh gedung supaya bisa melaksanakan KBM seperti peserta didik yang di Kota-kota besar. Ia mengakui juga bahwa mereka selalu belajar berpindah-pindah tempat, bahkan di bawah pohon juga mereka menerima KMB dengan baik.


Meja bangku kurang, tetapi bukan menjadi penghalang, tanah jadi kursi, paha jadi meja itulah keadaan yang dialami peserta didik SMP Negeri 4 Amarasi Selatan. (*).

0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot