Martinus Humoen: Jalan Politik Jawab Keluhan Rakyat


Berita-Cendana.Com- Kupang,- Memilih jalan Politik sebagai jalan yang tepat untuk menjawab keluhan masyarakat NTT. Melalui jalan Politik Martinus membagikan sejumlah pengalaman yang dimiliki selama puluhan tahun di bidang bisnis. Demikian disampaikan oleh Martinus Humoen, S.Hut di Kota Kupang pada Rabu, (18/10/2023).


Menurut Martinus bahwa jika dalam waktu yang tepat dan Tuhan mengijinkan itu sebagai rejeki dan ia menjadi anggota DPR RI  melalui pemilihan masyarakat NTT II maka semua pengalaman yang ia peroleh di Kota Metropolitan akan dilakukan di Pulau Timor bebernya.


Menjadi pemimpin di Daerah kata Martinus, seperti Bupati, Gubernur maupun DPR tidak boleh kaku dengan keadaan. Contoh seperti di Sumatra dan Jawa. Daerahnya sangat maju, karena pemimpinnya adalah seorang pengusaha sehingga melakukan sesuatu tidak kaku. Bukan merendahkan seorang birokrat tetapi latar belakang sudah diatur jadi semuanya penuh pertimbangan sehingga Daerah tidak maju-maju, jelas Putra TTU itu.


Lanjutnya, kalau latar belakang Pengusaha tentunya ia sudah siap menerima resiko karena mereka itu dididik untuk bekerja keras dan penuh resiko. Pengusaha itu cepat mengambil keputusan dan memiliki sejumlah solusi. Kelebihan pengusaha itu memiliki sejuta solusi, karena selalu mengalami sejumlah resiko, tegas Martinus Humoen, Putra Timor TTU itu.


Ia menambahkan bahwa dasar pengalaman yang sangat baik itu, pada kunjungan ke tempat mana saja selalu memberi saran kepada anak-anak muda yang dalam masa perkuliahan, Martinus selalu memberikan arahan bahwa saat kuliah tidak perlu memperoleh IPK yang tinggi tetapi harus melatih diri untuk bisa berbisnis, ucapnya.


Menurut Martinus Humoen bahwa Kuliah itu untuk membentuk pola pikir, memperoleh  IPK yang tinggi itu untuk CPNS namun kalau tidak lolos membuat diri stres. Namun ia menyarankan bahwa Mahasiswa itu harus kreatif untuk memiliki kemampuan lebih, jika ikut seleksi CPNS tidak lolos ya, bisa berwiraswasta, dunia sekarang intinya ada penghasilan, jelasnya.


Harapannya bahwa kaum milenial itu harus memiliki kemampuan lebih untuk bisa berbisnis sehingga tidak ada ketergantungan.


Martinus meminta Kaum Milenial jangan  menjadi mental pekerja atau buruh, tetapi harus menjadi bos dalam dirinya sendiri. Jika berwiraswasta maka akan menjadi bos di perusahan sendiri, tutupnya. (*).


0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot