Nene De Almeida Akui Budaya Sabu, Ada Kesamaan di Oe-Cusse Timor Leste


Berita-Cendana.Com - Kupang,- Koordinator Pariwisata - Wilayah Otoritas Administrative Khusus Oe-Cusse Timor-Leste Nene De Almeida mengakui budaya Sabu di NTT karena ada kesamaan budaya di Oé-Cusse Timor Leste. Kesamaannya seperti mata pencahariannya juga sadap Nira Lontar seperti yang dilakukan Suku Sabu di Kota Kupang.


Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Oe-Cusi Timor Leste Nene De Almeida di sela-sela kegiatan Event Festival Budaya di Kelurahan Airnona Kota Kupang NTT Jumat, (04/08/2023).


Nene De Almeida menjelaskan bahwa tidak hanya itu penamaan pohon lontar pun sama yakni disebut Pohon Tuak Sabu oleh masyarakat Oe-Cusse. Oleh karena itu perlu didalami jangan sampai di Oekusi itu ada orang Sabu yang melakukan iris tuak pertama kali sehingga sebutannya sama persis, jelasnya.


"Orang Oe-Cusse belajar bikin tuaknya makanya disebut Tuak Sabu. Kupang dan Oekusi berbatasan langsung maka kami tertarik dengan pariwisata lintas batas karena kita satu daratan. TTS, TTU, Oekusi menggunakan bahasa yang sama yakni bahasa Dawan, warna kulit juga sama.

Mukanya hampir sama mirip-mirip dan hampir susah membedakan. Kebudayaan-kebudayaan ini bisa menjadi pemicu untuk menarik para wisatawan. Misalnya saya berbicara cross border tourism suatu saat misalnya keluarga disini dapat berkunjung ke Oe-Cusse dan sebaliknya,".



Ket. Video: Video Tarian Penyambutan Tamu

Lanjut  Nene De Almeida, bahwa dirinya datang ke NTT khusus untuk menyaksikan secara langsung pagelaran seni budaya Sabu di Kelurahan Airnona.

 

Pagelaran budaya-budaya seperti ini bagus sekali untuk menarik wisatawan ke daerah lebih-lebih di Kota Kupang karena di kota hal-hal yang diproduksi bukan yang alami tetapi culturenya yang produksi.


Nene De Almeida menjelaskan bahwa kegiatan Festival budaya seperti yang dilakukan oleh masyarakat Airnona adalah kegiatan yang bagus dan bisa dijadikan pelajaran untuk masyarakat Oekusi nantinya dapat melakukan hal yang sama.


"Jujur kami kesini hanya silaturahmi antara otoritas pariwisata daerah Oe-Cusse Timor Leste dengan pariwisata Kota Kupang. Disamping itu juga membuat master plan bagaimana mempromosikan pariwisata antara kedua daerah,".


Lanjutnya, bahwa kegiatan-kegiatan budaya merupakan kegiatan pariwisata kemasyarakatan seperti juga yang dilaksanakan oleh masyarakat Oe-Cusse. Masyarakat yang punya kegiatan dan keuntungan kembali ke masyarakat.


"Kegiatan-kegiatan seperti ini bisa menarik wisatawan datang ke Kupang. Saya sendiri tertarik datang ke sini karena saya kurang tahu bagaimana budayanya orang Sabu maka datang ke sini, kami jadi tahu betul budaya Sabu dan jujur di daerah saya juga ada orang Sabu," katanya.


Banyak hal dan nilai yang dapat dipetik dari kebudayaan-kebudayaan dimana dapat saling belajar budaya antar dua wilayah.


"Kita bisa lihat bahwa sekarang yang jual kan hanya budaya kuliner, perhotelan jadi ini naturalnya pagelaran budaya  yang menjadi salah satu daya tarik. Misalnya tadi makan yang dihidangkan juga makanan lokal pisang dan jagung tidak dicampur dengan typical things atau unsur lain. Jadi budaya-budaya ini yang menarik menurut saya bagaimana menarik wisatawan baik  wisatawan lokal, nasional maupun wisatawan asing untuk datang ke NTT,". (*).

0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot