Ayub Titu Eki: Bangun Kesadaran Politik 'Atoni Meto'

Ket. Foto: Ayub Titu Eki saat sampaikan keterangan Pers di Kediamannya 

Berita-Cendana.Com- Kupang,- Membangun kesadaran Politik Orang Timor 'Atoni Meto'  atau membangun kesadaran perpolitikan orang Meto di tanah Meto tempat kelahirannya, baik itu laki-laki ataupun perempuan yang tinggal dan besar di tanah Timor tanah kelahiran sendiri.


Demikian disampaikan oleh Ayub Titu Eki saat tim media menjumpai di kediamannya, Kamis, (03/08/2023).


'Atoni Meto' Orang Timor seharusnya tahu dan mengenal dirinya sendiri. Dalam artian bahwa jangan dimanfaatkan oleh 'Amnemat'  pendatang yang selalu membawa dampak buruk bagi orang Timor itu sendiri. Karena pendatang belum tentu lebih baik dari pada Tuan di atas 'Pah Meto' Tanah Timor.


'Pah Meto' Tanah Timor tentunya ada Tuannya, oleh karena itu Tanah Timor memiliki tuan. Atas dasar tuannya ada, maka Orang Timor memulai memilih mana yang Tuan dan mana yang pendatang, karena setiap daerah atau tempat tentunya memiliki tuanya sendiri, jelas Mantan Bupati Kupang dua periode itu.


Menurut Mantan Bupati Kupang dua periode itu, Orang Timor mulai dari sekarang jangan dimanfaatkan lagi oleh pendatang, mulai saat ini sadar diri dan mampu membedakan mana pendatang dan mana yang Tuan di atas tanah sendiri. Tetapi Ayub Titu Eki juga meminta masyarakat Timor untuk memilih orang Timor yang berhati Timor bukan orang Timor yang berhati pendatang, bebernya.


Lanjutnya, orang Timor yang berhati dan berperilaku pendatang juga tidak boleh dipilih,  karena itu bukan orang Timor yang tahu kebiasaan atau kehidupan orang Timor apalagi yang bukan orang Timor tetapi mengaku bahwa dia orang Timor. Itu akan menimbulkan ketidakcocokan dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin bagi orang Timor. Kalau orang Timor memiliki keinginan yang besar untuk Orang Timor mewakili mereka di bidang politik haruslah memilih orang Timor berhati Timor bukan Orang Timor berhati dan berperilaku 'Amnemat',  tegas Ayub Titu Eki.


Selain itu, ia mengatakan bahwa 'Atoni Pah Meto' Orang Timor yang tinggal di tanah Timor selalu mengartikan lurus bahwa 'Pah Meto' Tanah Kering, Tanah Tandus sehingga Orang nya miskin. Padahal tidak, orang Timor selalu salah kaprah, salah kaprah itu membuat orang Timor merasa direndahkan diremehkan dan hasilnya penakut mengambil keputusan yang besar.


Pertanyaan, jika benar bahwa tanah Timor itu kering dan tandus tetapi pada massa Pra Kolonial orang Jawa tinggal dan menetap dengan waktu lama dan bekerja di Timor dengan waktu lama. Bukti kontak dagang dengan Jawa Kuno dalam bentuk benda bukti kebanggaan yakni 'Pilu' atau destar bermotif batik Jawa yang biasa diikat di kepala sebagai simbol kebanggaan, jelas Mantan Bupati Kupang itu.


Oleh karena itu, orang Timor mulai dari sekarang harus mempertahankan peninggalan leluhur dengan menjaga nama baik. Jangan dimanfaatkan oleh orang lain, hanya karena dengan rayuan manis sesaat. Padahal itu manis sesaat dan akan kembali susah sepanjang hidup, orang Timor harus memiliki prinsip yang kokoh untuk menentukan sikap politik, bebernya.


Tambah Ayub Titu Eki, Orang Timor mulai dari sekarang jangan dimanfaatkan lagi oleh pendatang, tentukan sikap untuk keluar dari kebiasaan selama ini. Orang Timor bersikap seperti Tuan dan Raja di atas tanah nya sendiri, jangan dibodohi oleh orang lain lagi. Harus memiliki prinsip yang kuat, tegasnya. (*).





0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot