Pohon Ajaib 'Kelor' Berbuah Uang di NTT


Berita-Cendana.Com Kupang,- Pohon ajaib 'Kelor berbuah uang' karena pohon ajaib itu meningkatkatkan ekonomi rumah tangga di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Setiap hari Ibu-Ibu rumah tangga asal Baumata Kecamatan Taebenu membawa daun kelor ke Dekranasda NTT untuk menimbang dengan harga per kilo Rp. 5. 000.


Demikian disampaikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa,  Provinsi NTT, Matias M. Beeh,  S. Par., M.M di Kupang pada Jumat, (14/07/2023).


Menurut Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi NTT itu, dengan pohon ajaib kelor mampu menambahkan ekonomi rumah tangga. Terbukti bahwa setiap pagi para Ibu-ibu selalu mengantri di Dekranasda NTT untuk menimbang hasil kerja para Ibu. Terlihat dari itu maka ekonomi rumah tangga dapat meningkat, beber Matias M. Beeh, S.Par., MM itu. 


Lanjutnya, perubahan ekonomi Rumah Tangga  di Provinsi NTT sangat nampak, karena dulunya pohon kelor tidak dimanfaatkan sebagai bahan makanan, minuman dan kecantikan, namun melalui program Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dalam kehidupan sehari-hari harus konsumsi makanan bergizi lainnya berupa teh kelor, kua kelor dan kosmetik dari Kelor, kata Kabid PMD itu.


Selain itu,  bukan untuk meningkatkan ekonomi saja tetapi meningkatkan kesehatan anak-anak NTT. Terbukti hasil penelitian bahwa satu mangkuk kelor sama dengan lima gelas susu, sehingga sekarang Stunting di Provinsi NTT menurut karena Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur sedang menggaungkan wajib konsumsi kelor di sekolah-sekolah dan di setiap rumah tangga, ujarnya Matias M. Beeh.


Kelor adalah makan bergizi besar, wajib diberikan kepada anak-anak agar jangan mengalami Stunting dan sehat dalam pertumbuhan. Jangan lupa juga diberikan kepada Ibu hamil supaya melahirkan anak yang sehat dan jauh dari Stunting. Stunting merupakan bagian pertumbuhan fisik anak kecil yang tidak memadai.


Pertumbuhan bukan merupakan proses yang linear, setiap tahapan berbeda mulai bayi, anak-anak dan remaja. Pertumbuhan fisik terjadi cepat pada masa bayi dan rata-rata pertumbuhan menurun dengan meningkatnya usia sampai dengan pubertas. Konseling gizi dapat digunakan sebagai media untuk mencegah terjadinya stunting. Stunting merupakan bagian pertumbuhan di mana panjang badan anak kurang dari dua standar deviasi yang disebabkan oleh kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi yang tidak memadai. Oleh karena itu Dinas PMD Provinsi NTT terpanggil itu melihat gizi anak-anak Stunting dengan membantu melalui program Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.


"Stunting dapat dicegah dengan cara sebagai berikut : Satu. Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil. Dua. Memenuhi ASI eksklusif sampai bayi berusia enam bulan. Tiga. Dampingi ASI eksklusif dengan MPASI sehat ketika bayi menginjak usia enam bulan ke atas. Dalam hal ini pastikan ibu memberikan makanan yang memenuhi gizi makro dan mikronya. Empat. Terus memantau tumbuh kembang anak. Lima. Selalu jaga kebersihan lingkungan. Selain itu konseling gizi pada ibu hamil dilakukan guna mencegah resiko terjadinya stunting,". 


Pengetahuan gizi yang baik kemungkinan akan memberikan gizi yang cukup pada bayinya. Apabila seorang ibu memiliki pengetahuan yang baik maka ibu tersebut akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan gizinya dan juga bayinya. Pengetahuan ibu hamil tentang gizi akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dan juga akan berpengaruh pada perilaku ibu.


ASI berpotensi mengurangi peluang Stunting pada anak.  Berkat kandungan gizi mikro dan makro. Oleh karena itu, sangat disarankan bagi orang tua memberikan ASI eksklusif kepada sang buah hati selama enam bulan. Anak sehat NTT sehat, Indonesia maju.(*).

0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot