Penandatanganan MoU dan MoA UNPAZ Timor Leste dan UPG 45 pada 4 Fakultas


Ket. Foto: BPH UPG 45, Dr. Sam Haning, SH., MH., C.Me. Rektor UPG, David R.E Selan, SE.,MM. REKTOR UNPAZ, Dr. Adolmando Soares Amaral, Lic,. Eco.


Berita-Cendana.Com- Kupang,- Penandatanganan MoU dan MoA Universidade Da Paz Timor Leste dan Universitas Persatuan Guru 1945 Kupang di hotel pantai Timor Kupang pada Kamis (06/07/2023). Terpantau Coffee morning di Kampus UPG 1945 pukul 09 pagi dan diarak menuju hotel pantai Timor pada pukul 10:000.


Penandatanganan MoU dan MoA antara Dekan Fakultas Hukum UPG 45 dengan Dekan FH Unpaz, Dr. Leonita Reibiro,. M.Hum  Dekan Fakultas Ekonomi UPG 45 dengan Dekan Fakultas Ekonomi Unpaz, Dr. Alexander Sausa, Dekan Fakultas Pertanian UPG dengan Dekan Fakultas Teknologi  Pertanian Unpaz, Janio Dos Santos, Lic,. Ag, Dekan Fakultas MIPA Biologi dengan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unpaz, Martinus Linuk Lino, A. MKI,. Lic,. SP,. MP.


Sambutan Rektor, UPG 1945 David R.E Selan, SE,. MM bahwa 20 Tahun tidak pernah bertemu namun pada (06/07/2023) memulai terurai kembali benang kusut. Tuhan memberikan waktu  bisa mempertemukan Universidade Da Paz Timor Leste dan UPG 45 untuk melakukan sesuatu demi kepentingan pendidikan kedepannya, beber Rektor UPG 45 itu.


Menurut Rektor UPG NTT David R.E Selan bahwa perjalanan Kampus UPG 45 hampir sama dengan perjalanan Universidade Da Paz Timor Leste. Karena diperhadapkan dengan dinamika yang panjang sehingga membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk memulai memperbaiki pendidikan yang ada di NTT khususnya di Universitas Persatuan Guru 1946 NTT. 


Lanjutnya, mari bersama untuk membangun dengan hati, jangan sampai pada MoU saja tetapi harus sampai pada MoA, karena ada MoA bisa berdampak. Melalui MoU dan MoA jangan hanya tandatangan di atas kertas tetapi harus ada implementasi dan ada juga pertukaran mahasiswa dan dosen, studi banding ada juga tour Kampus. Ada juga merdeka belajar dan belajar merdeka, tegas Rektor UPG NTT David R.E Selan.



Ket. Foto: Tandatangan MoU & MoA Rektor UPG NTT serta Rektor Unpaz



Pada momen yang sama Rektor Universidade Da Paz Timor Leste Dr. Adolmando Soares Amaral, Lic,. Eco menyampaikan bahwa kegiatan tersebut untuk memperbaiki pendidikan di tanah Timor karena sejumlah kualitas pendidikan juga sangat baik di Timor, jadi tidak perlu pergi ke Negara lain atau bangsa lain untuk mencari. Cukup memperbaiki pendidikan yang ada di Timor, jelasnya.


Menurutnya, Timor Leste baru Merdeka 21 Tahun dan Kampus Universidade Da Paz Timor Leste baru hadir 19 tahun namun tidak kalah saing dengan Universitas yang ada di Timor Leste, baik di NTT, di Indonesia, di Asia bahkan di Eropa. Oleh karena itu mari bersama untuk membangun dengan hati yang bersih dan ikhlas pastinya ada peningkatan kualitas pendidikan di NTT dan Timor Leste, bebernya.


Selain itu, Dr. Sam Haning, SH., MH., C.Me selaku BPH UPG 45 NTT. Ia mengatakan bahwa lahirnya UPG 45 itu ada 3 faktor yang pertama faktor filosofis, kedua faktor sosiologis, ketiga faktor yuridis. Bicara soal filosofis berarti bicara soal kebenaran sesungguhnya, memimpin pendidikan dan mencerdaskan anak bangsa itulah sesungguhnya filosofis pendidikan. Faktor sosiologis untuk sama-sama bekerja dan bekerja sama untuk menciptakan suatu pendidikan dan pendidikan itu dapat mencerdaskan kehidupan bangsa yang sesungguhnya, mulai dari Timor Leste sampai di Kupang khusus UPG 45. Dari filosofis dan sosiologis maka lahirlah yuridis dengan surat keputusan Kemenbud Dikti nomor 26 tanggal 31 Mei bahwa layaknya UPG 45 boleh melakukan aktivitas pendidikan di NTT. UPG 45  sudah berjalan 7 tahun jadi masih baru dalam proses perbaikan-perbaikan sistem dan lainnya, jelasnya.


Menurutnya, semoga MoU tersebut bisa ada kerja sama yang baik antara 2 Universitas yakni UPG NTT dan Unpaz Timor Leste demi kepentingan pendidikan kedepannya lebih baik. Hadir juga para dosen dari Unpaz Timor Leste dan dosen UPG 45 NTT. Setelah itu juga perwakilan 3 orang mahasiswa melakukan testimoni berkomunikasi menggunakan 3 bahasa yakni bahasa Inggris Bahasa Inggris dan bahasa Timor Leste. Terlihat ketiga mahasiswa itu sangat fase dalam 3 bahasa itu sehingga sangat berpeluang untuk ada pertukaran mahasiswa dan dosen. (*).




0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot