Tembus Angka 620 Kasus Gigitan Anjing di TTS


Berita-Cendana.Com- SOE,- Juru bicara (Jubir) penanganan rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan Octas B. Tallo, ST., MT kepada tim media ini bahwa sesuai data yang ada per 28 Juni 2023 tembus angka 620 kasus gigitan anjing di TTS.


Demikian disampaikan oleh Octas B. Tallo, ST., MT Jubir rabies via WhatsApp pada Rabu, (28/06/2023) malam.


Menurutnya, hari ini per 28 Juni 2023 sudah tercatat 620 kasus gigitan anjing. Tiap hari pastinya bertambah namun bervariasi, berkisar dari 12 kasus hingga  70 kasus perhari. Per 16 Juni dalam 1 hari mencapai 70 kasus gigitan anjing, namun hari-hari lain berkisar 12-26 gigitan, jelasnya dalam data yang diperoleh media ini.

 

Lanjutnya, tetapi belum dipastikan rabies atau bukan karena harus ada uji laboratorium baru dipastikan. Diketahui juga penyebaran virus rabies telah menyebar di 29 Kecamatan yang telah laporan gigitan anjing dan 160 Desa di Kabupaten TTS, jelasnya.


Selain itu, pemerintah daerah telah melakukan vaksinasi kepada hewan dengan rincian sebagai berikut, anjing 5.078 ekor, kucing 360 ekor dan Kera 3 ekor. Total hewan yang divaksinasi berjumlah 5. 441 ekor, jelas juru bicara. 


Berdasarkan data kasus tersebut di atas harus diuji apakah gigitan itu memang (HPR) atau hewan pembawa rabies. Atau anjing yang memang beranak sehingga menggigit manusia atau karena diganggu sehingga menggigit, tegasnya.


Jubir meminta masyarakat pemilik anjing wajib waspada, seperti mengandangkan anjing ataupun diikat sehingga tetap dikontrol jangan sampai dia menggigit tuanya sendiri. Adapun ciri-ciri anjing rabies. "Takut matahari, takut air, takut angin," jelas Adi Tallo biasa disapa.


Lebih baik sayang diri dari pada sayang anjing, jadi masyarakat TTS pemilik anjing diwajibkan ikat atau pun dikandangkan supaya jangan ada perkumpulan anjing, karena penyebaran virus rabies cepat menyebar bisa dari gigitan anjing antara anjing dengan anjing, dan anjing dengan manusia, jelasnya.


Selain itu, ia menjelaskan bahwa anjing saat beranak juga bisa gigit manusia,  tidak selamanya rabies jadi masyarakat jangan salah mengerti karena gigitan anjing perlu di uji laboratorium untuk mengetahui apakah itu rabies atau tidak. Vaksinasi dengan tujuan mengelaminir penyebaran virus rabies. Bukan untuk membunuh anjing atau memusnahkan anjing, tegasnya.



Diketahui juga tiga orang telah meninggal dunia di Kabupaten TTS  karena gigitan anjing rabies, 2 orang asal Kecamatan Amanatun Selatan dan 1 orang dari Kecamatan Kualin. 3 orang meninggal dunia karena digigit oleh anjing yang terinfeksi virus rabies. Ini data kasus korban meninggal dunia anjing rabies. Pertama, (AB) 45 asal Desa Fenun Kecamatan Amanatun Selatan meninggal pada 18 Mei 2023. Kedua, anak (AK) 5.8  tahun, asal Kecamatan Kualin meninggal pada Sabtu, (10/06) di Rumah Sakit Umum Soe. Ketiga anak (DM) 3.5 tahun asal Desa Kokoi Kecamatan Amanatun Selatan pada Selasa, (13/06/2023), jelas Jubir.(*).

0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot