Gigitan Anjing Rabies Meningkat, 6 Nyawa Direnggut di TTS


Berita-Cendana.Com- TTS,- Gigitan Anjing Rabies meningkatnya di TTS,  6 nyawa telah direnggut. Juru bicara (Jubir) satuan tugas (Satgas) penanganan rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan, membenarkan 6 orang telah meninggal dunia di Kabupaten TTS akibat gigitan anjing rabies dan 635 orang terkena gigit. 3 orang asal Kecamatan Amanatun Selatan, 1 orang asal Kecamatan Kualin, 1 orang asal Kecamatan Amanuban Timur dan terbaru anak asal Kecamatan Kota Soe.


Demikian disampaikan oleh Octas B. Tallo, ST., MT Jubir (Satgas) via WhatsApp pada Kamis, (29/06/2023).


Simak kasus gigitan anjing rabies terbaru, 

"An. Jonea Alvaro Metboki (L 7 tahun 4 bulan) SD Negeri Kaeneno Kristen Protestan. Saat bermain tiba-tiba anjing milik Bapak Ham Metboki menggigit kaki kiri pada tanggal 20 April 2023. Anak tersebut masuk Rumah Sakit pada  Minggu, 25 Juni 2023, alasan masuk rumah sakit karena panas tinggi, kejang. Diketahui anak tersebut menghembuskan nafas terakhir pada Kamis, (29/06) dini hari, pukul: 01.00," tulisnya..


Menurutnya, per 29 Juni 2023 sudah tercatat 6 orang meninggal dunia karena digigit  anjing rabies yang terinfeksi virus rabies. Ini data kasus korban meninggal dunia anjing rabies. Pertama, (AB) 45 asal Desa Fenun Kecamatan Amanatun Selatan meninggal pada 18 Mei 2023. Kedua, anak (AK) 5.8  tahun, asal Kecamatan Kualin, meninggal dunia pada Sabtu, (10/06/2023) di Rumah Sakit Umum Soe. Ketiga, anak (DM) 3.5 tahun asal Desa Kokoi Kecamatan Amanatun Selatan pada Selasa, (13/06/2023). Keempat, anak (JAM) 7,4 tahun asal Kecamatan Kota Soe digigit 20 April 2023 dan meninggal pada (29/06/2023), di Rumah Sakit Umum Daerah Soe pada pukul 01 dini hari. Kelima, anak, (FM) meninggal di Puskesmas Oinlasi pada 23/06). Keenam, (MS) 8 tahun meninggal di RSUD Soe pada 28/06), jelas Jubir Satgas rabies, jelas Jubir Satgas rabies.


Lanjutnya, sampai dengan tanggal, (29/06) terdapat 635 kasus gigitan anjing, tapi belum dipastikan rabies atau bukan karena harus ada uji laboratorium baru dipastikan. Diketahui juga penyebaran virus rabies telah menyebar di 30 Kecamatan yang telah dilaporkan karena gigitan anjing. Dan juga tercatat 162 Desa di Kabupaten TTS, yang menyebar.  Masyarakat jangan panik tetapi tetap waspada, jelasnya.


Selain itu, pemerintah daerah telah melakukan vaksinasi kepada hewan dengan rincian sebagai berikut, anjing 5.078  ekor, kucing 360 ekor dan Kera 3 ekor. Total hewan yang divaksinasi berjumlah 5.441 ekor, jelas juru bicara Satgas itu. 


Berdasarkan data kasus tersebut di atas harus diuji apakah gigitan itu memang (HPR) atau hewan pembawa rabies. Atau anjing yang memang beranak sehingga menggigit manusia atau karena diganggu sehingga menggigit, beber jubir.


Lanjut Jubir, masyarakat diminta pemilik anjing wajib waspada, seperti mengandangkan anjing atau pun diikat sehingga tetap dikontrol, jangan sampai dia menggigit tuannya sendiri. Adapun ciri-ciri anjing rabies. "Takut matahari, takut air, takut angin," jelas Adi Tallo biasa disapa.


Menurutnya, lebih baik sayang diri dari pada sayang hewan, jadi masyarakat TTS pemilik anjing diwajibkan ikat atau pun dikandangkan supaya jangan ada perkumpulan anjing, karena penyebaran virus rabies cepat menyebar bisa dari gigitan anjing antara anjing dengan anjing, ataupun anjing dengan manusia, anjing dengan kucing, anjing dengan Kera, jelasnya.


Perlu diketahui juga bahwa anjing saat beranak juga bisa menggigit manusia,  tidak selamanya rabies jadi masyarakat jangan salah mengerti karena gigitan anjing perlu di uji laboratorium untuk mengetahui apakah itu rabies atau tidak. Vaksinasi dengan tujuan mengelaminir penyebaran virus rabies, tegasnya.


Catatan Redaksi. Virus Rabies yang harus di matikan bukan anjing, kucing dan kera yang dimatikan. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten TTS seharusnya bergerak cepat untuk mengambil solusi dalam penanganan penyebaran virus rabies yang telah merajalela di TTS. Pemerintah TTS  harus bekerja ekstra untuk memastikan anjing pembawa rabies pertama dan Utama itu dari mana. Sehingga penyebab Utama Anjing Rabies terdapat di Desa Pedalaman yang susah dijangkau oleh transportasi umum yakni Desa Fenun Amanatun Selatan.(*).


0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot