Kades Oinlasi Robek Kepalanya, Keluarga Sesalkan Sikap Polisi


Berita-Cendana.com- Oinlasi,- Keluarga Yermias Nomleni Kepala Desa (Kades) Oinlasi Kie sangat sesalkan sikap Polisi yang datang mediasi masalah penganiayaan terhadap sopir yang mengangkut barang milik Ibu pendeta. Yermias Nomleni Kepala Desa Oinlasi diduga kuat dilepari atau dipukul dengan senjata tajam hingga kepala robek oleh orang tak dikenal. Polisi yang hadir di tempat kejadian perkara (TKP) pergi meninggalkan korban saat korban terjatuh bersimpuh darah.


Demikian disampaikan oleh Krilin Nomleni saksi mata di TKP pada Jumat, (10/02/2023) malam pukul 22:27 menit waktu setempat. "Saya sangat sesalkan sikap Polisi Kakak, karena mereka jepit Bapak dan digiring ke jalan, kemudian Bapak Mias Nomleni dapat lempar atau dapat pukul jatuh di jalan lalu sejumlah polisi jalan kasih tinggal Bapak Mias. Jadi kami keluarga yang tolong Bapak untuk bawa ke Puskesmas Oinlasi, Bapak Mias sampai saat ini belum sadarkan diri," jelas Krilin Saksi yang ada di TKP. 


Diketahui juga korban mengalami luka robek di testa bagian kanan, korban sementara dalam penanganan medis di Puskesmas Oinlasi Amanuban Selatan. Dari pihak Puskesmas belum bisa memberikan keterangan terkait kedalaman lebar luka karena dokter tidak ada di Puskesmas tersebut, jelas keluarga korban yang tak mau mediakan namanya.


Selain itu saksi kedua Yohana Tampani kepada media ini bahwa benar Yermias Nomleni Kepala Desa Oinlasi Kie dipukul atau dilempar di pelipisnya sehingga luka robek di testa bagian kanan, sampai saat ini Mias belum sadarkan diri, jelasnya.


Menurut Krilin Nomleni bahwa Bapak digiring dari dalam rumah keluar oleh FN dan oknum polisi DN sehingga tiba di  luar Bapak dapat dilempari atau kena pukul jatuh tersimpuh darah sejumlah anggota Polisi yang hadir di situ pergi meninggalkan korban, kesal keluarga korban.


Pada saat kejadian itu, ada bunyi seperti benturan barang keras langsung kepada  Bapak Yermias Nomleni, keluarga pergi mengikutinya sudah tersimpuh darah dan tak sadarkan diri.


Pada tempat terpisah Tim media melakukan konfirmasi Kapolsek Kie IPTU Sunaryono, SH, dirinya mengaku bahwa sudah ada laporan polisi terkait Kepala Desa Kie Yermias Nomleni menganiaya sopir yang mengangkut barang milik Ibu Pendeta ke rumah pelayanan, namun dicegat oleh kepala Desa Oinlasi Kie, tulis Kapolsek Kie.


"Lalu akibat itu sopir sudah buat laporan polisi kemudian peristiwa berikut katanya ibu pendeta belum boleh jalan sehingga anggota Polsek turun ke TKP, namun informasinya saat mau dimediasi oleh Kapolsek Oinlasi di rumah ibu pendeta yang sementara tinggal itu kepala desa katanya keluar rumah meninggalkan polisi tiba-tiba katanya kepala desa kena lempar tidak tahu siapa yang lempar. Kapolsek Kie juga sedang berada di luar daerah,  beber Kapolsek Kie.


Terpisah Tim media melakukan konfirmasi Kapolsek Amanatun Selatan via WhatsApp, Kapolsek Amanatun Selatan, I Dewa Gede  Putra Wijaya mengakui bahwa dirinya berada di lokasi kejadian namun dirinya tidak bisa memberikan kronologis secara lengkap karena sangat panjang kasus tersebut.


"Tidak ada penganiayaan yang dilakukan oleh anggota Polsek Kie, yang ada penganiayaan yang dilakukan oleh kepala desa terhadap korban seorang ASN," tulis Kapolsek Amanatun Selatan.(*).



0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot