Berita-Cendana.Com- Jakarta,- Pada puncak Perayaan Natal Partai Demokrat, Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengingatkan para kader untuk harus selalu rukun dan toleran satu sama lain. Sebentar lagi tahun 2024, tahun politik, jangan karena hanya kontestasi politik yang sifatnya hanya sementara, kemudian kita terpecah belah sebagai sesama anak bangsa,” tegas AHY, Minggu (8/1/23m malam, di Hotel Sultan, Jakarta.
“Never take anything for granted. Jangan pernah menganggap remeh sesuatu, jangan pernah merasa Indonesia akan rukun selamanya, akan utuh selamanya. Ini semua harus kita perjuangkan, harus kita rawat,” pesan AHY. “Kita tahu Indonesia adalah negara demokrasi nomor 4 terbesar di dunia, yang begitu plural, begitu majemuk, berbagai macam suku, agama, ras, etnis dan kita hidup berdampingan. Kita harus rukun dan toleran satu sama lain. Ini penting kita galakan kembali,” tambahnya.
Di tengah-tengah kondisi bangsa yang sedang tertekan ini, AHY berharap kader Partai Demokrat bisa membawa perubahan dan perbaikan. “Dengan spirit Natal yang menyatukan, Partai Demokrat sebagai partai yang nasionalis-religius ingin terus menyalakan lilin, sebagai simbol penerang sekaligus harapan di tengah kegelapan. Ini agar bangsa dan rakyat Indonesia senantiasa dikaruniai keselamatan, kebahagiaan dan cinta kasih sesama,” kata AHY.
“Dengan kesederhanaan namun tetap penuh khidmat, Partai Demokrat ingin memaknai Natal kali ini untuk menguatkan pesan “Unity in Diversity”. Hal ini juga kita lakukan sebagai wujud keberpihakan dan komitmen Demokrat terhadap semangat pluralisme, multikulturalisme, persatuan dan semangat Bhinneka Tunggal Ika,” lanjutnya.
Dalam rangkaian acara, AHY membagikan secara simbolis bantuan sosial kepada lima perwakilan warga se-Jabodetabek yang membutuhkan. Paket bansos tersebut berisi minyak goreng, beras, dan mie instan yang berjumlah 2.000 paket. Total Partai Demokrat membagikan 4.000 paket bansos.
Ketua Panitia Perayaan Natal Nasional Partai Demokrat Hendrik Sitompul juga menyampaikan bahwa bagi Partai Demokrat perayaan Natal bukan sebagai agenda seremonial belaka, tetapi juga merupakan panggilan untuk terus melakukan perubahan dan perbaikan.
"Selaras dengan yang kerap disampaikan Ketua Umum AHY, Partai Demokrat merupakan partai tengah, moderat, dan nasionalis-religius. Kami meyakini bahwa kerakyatan, keumatan dan kebangsaan harus dibaca dalam satu tarikan napas yang sama," kata Hendrik.
Usai acara, menjawab pertanyaan wartawan mengenai proses koalisi, AHY menjelaskan bahwa Demokrat selalu ingin menjadi bagian dari upaya besar perubahan dan itu bisa dilakukan jika koalisi ini terbangun dan menang. “Jadi kami menghindari secara gegabah, sekedar deklarasi kemudian bubar di tengah jalan,” jawab AHY.
“Inilah yang kami namakan berproses hingga benar-benar matang. Tidak dipaksakan, tidak gegabah, tapi juga tidak terlambat, karena kita butuh waktu untuk berjuang di lapangan,” sambungnya.
AHY berharap koalisi itu terbentuk sudah satu paket yang menentukan. “Menentukan itu dalam arti membawa harapan perubahan dan perbaikan itu. Pada akhirnya masyarakat juga akan bertanya, lalu siapa, bukan hanya koalisinya. Koalisinya ok, 20% tercukupi, tapi pada akhirnya masyarakat akan bertanya, siapa yang akan membawa perubahan dan perbaikan ini,” jelas AHY. “Idealnya kita mendeklarasikan koalisi sekaligus mendeklarasikan pasangan capres dan cawapres,” tegasnya.
Acara Perayaan Natal dihadiri pula oleh Presiden ke-6 Republik Indonesia yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum Srikandi Demokrat Annisa Pohan Yudhyono, Sekjen Teuku Riefky Harsya, Bendum Renville Antonio, serta para kader Partai Demokrat lainnya. Hadir pula beberapa tokoh agama, diantaranya Pdt. Ronny Mandang (tokoh Kristen), Romo David Lerebulan, M. Han (tokoh Katholik), Maharaj Prakash (tokoh Hindu), Suhu Bhiksuni (tokoh Budha), KH. Suhairi Gaos (tokoh Muslim), dan Hendry Ayung (tokoh Konghucu). (adt/csa).
Posting Komentar