Berita-Cendana.Com - Kupang,- Ketua HIPMI Kota Kupang, Yusak Benu dan Wakil Ketua Umum HIPMI, Brian Gotama diberikan amanah oleh Pejabat Walikota Kupang untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian Inflasi Kota Kupang. Demikian rilis diterima media ini pada hari Kamis, 15/12/2022.
Perlu diketahui bersama bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi Inflasi adalah naiknya Harga Telur Ayam. Jika pada minggu ketiga dan keempat bulan Desember harga terus naik maka Kota Kupang bisa berada pada urutan teratas dalam Kategori Kab/Kota dengan Inflasi tertinggi di Indonesia.
Dengan demikian maka banyak dampak buruk yang bisa dirasakan oleh masyarakat Kota Kupang. Untuk mengatasi masalah tersebut, HIPMI bergerak cepat untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Kupang dalam rangka untuk pengendalian Inflasi, ungkap Yusak.
Tak hanya HIPMI, Ketua Kadin NTT Bobby Lianto juga menghubungi pengusaha-pengusaha yang bergerak di Bidang Ayam Petelur untuk berdiskusi dengan Pemerintah Kota Kupang, dalam mengidentifikasi sumber permasalahan dan mendapatkan solusi untuk menekan harga.
Pertemuan tersebut diadakan di Subasuka dan dihadiri oleh Pejabat Walikota dan juga beberapa OPD terkait. Sesuai dengan Kajian Bank Indonesia untuk menekan Inflasi maka stok Telur Ayam harus tersedia dan tidak boleh langka karena akan ada Domino Effect yaitu salah satu penyebab utama harga-harga akan naik.
Ditempat yang sama Brian Gotama selaku Wakil Ketum HIPMI setelah mendengarkan masukan dari para pelaku usaha dan distributor Telur ayam serta produsen maka dirinya menyampaikan kesimpulan baru yang didapatkan dan Stok Telur Ayam bisa dipastikan aman sampai bulan Januari dan trend kenaikan harga pada bulan Desember ini bukan semata-mata karena kelangkaan barang tetapi memang sudah seperti biasa semua penjual akan menaikan harga barang, karena menurut mereka ada waktu di mana menanam dan ada waktu dimana menuai. Hari Raya Besar adalah waktu dimana para penjual menuai dan salah satunya adalah Bulan Desember.
Penjabat Walikota Kupang dalam arahannya menyampaikan bahwa
apabila Kota Kupang menjadi Kota dengan Inflasi tertinggi se-Indonesia maka Dana Alokasi Umum (DAU) akan ditahan sehingga tidak ada belanja Daerah dan bisa menimbulkan berkurangnya uang yang beredar di tahun 2023. Akibatnya akan dirasakan semua Masyarakat Kota Kupang.
"Apabila Inflasi dapat dikendalikan, maka ini adalah keberhasilan semua pihak dan kita telah berkontribusi dalam memajukan Kota Kupang yang kita cintai bersama,".
Penjabat Walikota Kupang berharap agar Pemerintah dan Pengusaha dapat saling berkolaborasi untuk sama-sama menekan Inflasi.(*).
Posting Komentar