Berita-Cendana.Com- Kupang,- Capital Adequacy Ratio (CAR), Bank NTT berada pada level yang sangat aman, karena ketika ada resiko bisnis dalam operasional Bank, tentunya CAR mampu meredam gejolak itu. Demikian disampaikan oleh Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho saat melakukan Konferensi pers bersama sejumlah media pada akhir tahun 2022 di Sonaf Room, Subasuka Resto Kupang pada hari Kamis, 29/12/2022.
"Secara rasio kinerja keuangan itu ada namanya Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Bank NTT saat ini berada di angka 26,05%. Artinya, berada di level yang sangat aman. CAR mencapai level yang sangat aman. Jika ada resiko apapun dalam operasional, bersama CAR akan mampu meredam gejolak dan risiko yang ada dalam operasional bank. Ini juga yang dinilai oleh OJK bahwa Bank NTT sebagai bank yang sehat sehat,” tegas Dirut Bank NTT itu.
Menurut Alex Riwu Kaho bahwa pertumbuhan aset dan investasi di Bank NTT masih dalam level yang sangat sehat dan pertumbuhan terkendali dengan baik. Oleh karena itu Bank NTT juga tak terlepas dari penilaian dan pengawasan dari otoritas jasa keuangan (OJK), jadi Bank NTT sekarang berada pada posisi komposit di artinya bahwa masih dalam kategori sanga sehat, tegasnya.
Lanjutnya, atas dasar sangat sehat karena didukung dengan sejumlah program Bank NTT seperti transformasi dalam bidang kredit maupun operasional dan mengikuti perkembangan digitalisasi dan elektronifikasi dari sistem pembayaran di pasar maupun tempat perbelanjaan. Awal Januari 2022 Bank NTT secara Nasional layak untuk memberikan layanan BI-Fast baik secara konvensional maupun aplikasi B’Pung Mobile, jelas Alex Riwu Kaho.
Selain itu Direktur Kredit Bank NTT Paulus Stefen Messakh mengatakan bahwa sesuai dengan ketentuan tuan Bank Indonesia (BI) pada tahun 2024 semua Bank harus mencapai angka 30 persen dalam rasio pembiayaan inklusi makro prudensial.
Menurut Paulus Stefen Messakh, target 7,5 persen sudah terjadi pertumbuhan. Pertumbuhan dari Kredit yang baik. Selalu menjaga kualitas kredit Bank NTT yang baik. Pertumbuhan kredit konsumsi 72, persen. Kredit investasi bertumbuh 77 persen. Dari Sisi NPL (Non Performing Loan) Bank NTT telah melakukan sejumlah strategi terbaik untuk menekan dan mengendalikan NPL.
Hadir pada saat itu, Konsultan Humas Bank NTT Stenly Boymau, Direktur Dana dan Treasury Bank NTT Yohanis Landu Praing, Direktur Kepatuhan Bank NTT Christofel M. Adoe, Komisaris Independen Bank NTT Semuel Djo, Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho, Komisaris Independen Bank NTT Frans Gana, Direktur Teknologi Informasi dan Operasional Bank NTT Hilarius Minggu, Direktur Kredit Bank NTT Paulus Stefen Messakh. (*).
Posting Komentar