Aznil Tan Tuding Greenpeace Berpolitik atas Pemblokiran Kapal Tanker Pertamina

Berita-Cendana.Com- Jakarta,- Aktivis 98 Aznil Tan bereaksi keras atas pemblokiran kapal tanker Indonesia di perairan Denmark oleh Greenpeace. Aznil Tan menuding, Greenpeace telah melakukan aksi politik dan keberpihakan  pada propaganda NATO/AS menjatuhkan sanksi kepada Rusia yang melakukan penyerangan kepada negara Ukraina sejak 24 Februari kemarin.


"Aksi Greenpeace memblokir kapal tanker Indonesia di perairan Denmark sudah mengarah ke aksi gerakan politik. Mereka sudah melenceng dan secara naif telah menggiring opini dunia atas permainan propaganda NATO atau AS pada perang Rusia-Ukraina," tuding Aznil Tan disampaikan ke media, Jakarta (5/04/2022).


"Alasan disampaikan Greenpeace tidak rasional dan mengada-ada. Alasan penghentian penggunaan bahan bakar fosil. Pertanyaanya, apakah dunia sudah siap? Toh, faktanya, Uni Eropa sampai sekarang sangat ketergantungan bahan bakar fosil," lanjutnya.


Pada 2019, lebih dari seperempat impor minyak mentah Uni Eropa dan sekitar dua perlima impor gas fosilnya berasal dari Rusia, begitu pula hampir setengah dari impor batu baranya. Impor energi Uni Eropa dari Rusia bernilai € 60,1 miliar atau setara Rp 950,66 triliun (kurs Rp. 15.818) pada 2020. Rusia merupakan pemasok bahan bakar fosil terbesar ke Uni Eropa dan pada 2021 negara-negara Eropa membayar hingga US$ 285 juta atau setara Rp 4,09 triliun (kurs Rp. 14.342) per hari.


"Ini adalah perang ekonomi dimana Rusia melakukan serangan balik ke Uni Eropa dan Amerika atas sanksi ekonomi ke negaranya. Loh, kenapa Indonesia dicegat? Jadi aksi tersebut bentuk kemunafikan, satu sisi membiarkan perdagangan bebas yang selama ini merugikan negara berkembang dan menguntungkan NATO-AS, tetapi ketika negara ketiga mendapat untung membeli minyak Rusia malah dituduh ikut membiayai perang.," kecam Aznil Tan lebih lanjut.


Dilansir dari AFP,  Senin (4/4/2022) pada pukul 11.00 (waktu setempat) para aktivis Greenpeace memulai blokade supertanker Pertamina Prime. Mereka mengendarai kayak dan berenang di perairan es di Frederikshavn memblokir 2 kapal tersebut.  Kapal Seaoath tiba dari Rusia membawa 100.000 ton minyak mentah Ural yang diduga berusaha untuk dikirim ke kapal tanker Pertamina Prime yang lebih besar.


Para aktivis  tersebut melukis 'Perang Bahan Bakar Minyak' di lambung Pertamina Prime. Beberapa dari mereka membawa spanduk yang menyerukan pemerintah untuk 'berhenti mengobarkan perang'. 


Ini adalah blokade pertama yang berhasil. Dalam dua minggu terakhir, Greenpeace cabang Denmark telah melakukan beberapa tindakan terhadap kapal-kapal Rusia yang melakukan transfer minyak. (*). 

0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot