Berita-Cendana.com- Jakarta,- Tokoh Aktivis 98 Aznil Tan bereaksi keras atas beredar foto yang menyamakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan mantan Presiden RI ke 2, Soeharto. Diketahui akun media sosial YLBHI mengunggah ulang sebuah foto yang diposting oleh akun Fraksi Rakyat yang menampilkan poin persamaan Jokowi dengan Soeharto.
"Reformasi itu lahir dari perlawanan terhadap kebiadaban berbangsa bernegara di jaman Soeharto. Jadi keliru bila ada pihak menyamakan era reformasi sekarang sama kejamnya jaman orde baru. Jokowi itu adalah antitesis dari Soeharto," kata Aznil Tan ke media, Jakarta, Selasa (16/02/2022).
Aznil Tan menjelaskan dimasa 32 tahun kepemimpinan Soeharto, negara Indonesia sarat KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme). Rakyat yang dirugikan tidak memiliki saluran hukum untuk mengajukan gugatan.
"Dulu, penguasa di masa era orde baru mengelola negara ini seperti milik nenek moyangnya, semau rezim Soeharto. Bukan saja pembangunan jadi ajang KKN juga menindas hak rakyat. Sekarang beda, keadilan sosial dan kemanusiaan menjadi prinsip dasar pemerintahan Jokowi. Rakyat dibuka ruang dialog dan bagi rakyat tidak menerima pembangunan bisa mengajukan tuntutan hukum di pengadilan negeri setempat dan kasasi ke Mahkamah Agung," kata Aznil Tan.
Aznil Tan menyampaikan masa kegelapan di zaman kepemimpinan Soeharto bahwa rakyat dulu hidup terkekang dan dibodohi. Pembangunan bersifat top down dan rakyat hanya jadi penonton.
"Dulu mana boleh rakyat maju. Pembangunan bersifat top down. Sekarang pembangunan sudah berpradigma Indonesia Centris. Orientasi pembangunan dilakukan Jokowi outputnya adalah kemajuan dan kesejahteraan bangsanya. Semua dilakukan secara terbuka dan transparan serta melibatkan partisipasi publik" jelasnya lebih lanjut.
Menurut Aznil Tan, semasa Soeharto Indonesia menjadi mundur. Soeharto membuat Indonesia tertinggal dari negara-negara luar.
"Seandainya Soeharto selama 32 tahun memimpin tersebut mengerjakan pembangunan seperti dilakukan oleh Jokowi sekarang. Mungkin pemimpin sekarang bukan sibuk mengerjakan infrastruktur lagi tapi sudah bicara ekspansi ke ruang angkasa. Jadi gara-gara Soeharto negara ini jadi mundur," kata Aznil Tan.
Aznil Tan menilai pihak yang menyamakan cara pembangunan dilakukan Jokowi dengan Soeharto adalah bentuk kekritisan yang berlebihan.
"Sesepuh YLBHI adalah salah satu penggerak lahirnya reformasi seharusnya tidak menyamakan dengan Soeharto. Itu sama saja menafikan hasil perjuangan reformasi yang ikut diperjuangkannya. Ada mis di lapangan, itulah jadi tugas aktivis menyelesaikannya. Bukan dengan memperkeruh suasana lalu mendowngrade kepemimpinan Jokowi yang sangat reformis," nilai Aznil Tan.
Posting Komentar