Berita-Cendana.com - Kupang, - Di akhir Tahun 2021, pemilihan Ketua BPC HIPMI NTT semakin memanas ketika salah satu Putra Daerah asli NTT maju untuk kontestasi Pemilihan Ketua BPD HIPMI NTT. Pengusaha Muda Kota Kupang yang dikenal sebagai CEO Garda Maritim. Putra ketiga dari Mantan Rektor Undana Periode 1996-2005, Prof. Agus Benu.
Kepada Media ini Rabu, (29/12/2021) bahwa Yusak Benu maju karena ingin melanjutkan pelayanan dan kerja-kerja yang dilakukan sebelumnya. "Saya melihat HIPMI sebagai wadah baru yang bisa saya pakai sebagai wadah yang lebih besar dalam berbuat bagi NTT," tegas Yusak.
Mantan ketua Garda Pemuda NasDem NTT yang sekarang didapuk menjadi Ketua Dewan Pembina ini mengatakan bahwa dia dibesarkan dalam Organisasi. Bentuk nyatanya adalah ketika melihat Visi Gubernur NTT tentang Ring of Beauty maka Garda Maritim Group hadir dalam 2 tahun mendatangkan investasi setara 120 M yaitu 3 kapal yang datang untuk menjadi pilihan transportasi dan menjadi berkat bagi NTT.
Yusak didapuk menjadi Ketua Asosiasi Desa Kreatif Indonesia (ADKI NTT) karena dirinya memiliki hati untuk membangun Desa. Di mulai dari Ekonomi Kreatif dan UMKM, ia juga bersyukur telah membuat satu Lounge bersama-sama dengan kongsi untuk menyediakan tempat untuk menampung dan memasarkan barang-barang UMKM. Bahkan lebih dari itu, ia telah turut serta dalam memperbaiki kualitas, packaging yang lebih baik dan menggunakan pemasaran digitalisasi melalui Blibli.com," ungkap Yusak.
Dalam Kontestasi ini bukan tentang obral janji untuk tujuan dipilih, ia menawarkan apa yang sudah dikerjakan untuk menjadi pilihan. Menang kalah itu hal biasa dalam kontestasi.
Ketua BPC Korwil Timor dalam beberapa kali menawarkan agar 2 orang caketum ini dapat memaparkan Visi Misi dan beradu gagasan dalam kontestasi ini tetapi belum mendapat respon dari Caketum Iksan, beberapa BPC yang memberikan dukungan bagi Caketum Yusak mengatakan bahwa bagaimana mungkin seorang Caketum maju dan berjanji ingin mengangkat marwah HIPMI NTT tetapi beliau adalah salah satu orang berada dalam Struktur inti di pengurus yang lalu sebagai Bendahara Umum. Jikalau memang jiwa leadershipnya ada maka harusnya bisa menyelamatkan BPD HIPMI dan Carteker dari pusat pertama kali dalam sejarah hadir di NTT adalah bentuk dari kegagalan BPD HIPMI lalu.
Dalam diskusi salah tersebut salah satu anggota Korwil dengan Ketua BPC, di tegaskan bahwa ketika melantik BPC Se-NTT, Korwil mengabaikan AD / ART karena jelas yang menjadi ketua harus menjadi pengurus selama 3 tahun, tetapi mayoritas Ketua BPC HIPMI se-NTT tidak memenuhi itu bahkan setelah menjadi Ketua pun tidak memiliki KTA HIPMI. Tetapi begitu kontestasi BPD HIPMI NTT, AD / ART dipegang begitu kuat dan dikatakan tidak boleh dilanggar sedikit pun.
Akan ada mosi tidak percaya ketika ini dijalankan agar mengarah pada Aklamasi dan calon tunggal, ketua BPC mengatakan bahwa mereka tidak membela salah satu Caketum tetapi mereka mau kontestasi ini berjalan dengan normal dan biarkan pertarungan ada di Floor dan bukan syarat administrasi.m, ungkap Yusak, "saya kaget dengan cara menjalankan Organisasi seperti ini, tidak heran pengurus yang lalu mandek karena aturan di pakai sesuka hati. Bahkan beberapa BPC yang mendukung saya di intimidasi di dalam Group ketika yang mengalihkan dukungan ke saya dikatakan tidak taat AD / ART," jelasnya.
Janganlah AD / ART ini digunakan sebagai alat pribadi, kalo mau tegas pegang AD / ART di Musdalub BPD HIPMI NTT maka batalkan SK hampir seluruh NTT karena dilantik dengan melanggar AD / ART. "Yang saya mau ingatkan ini adalah Musdalub dan bukan Musda, kalau Musdalub artinya pengurus yang lama sudah tidak aktif maka ada Carteker dari pusat dan ketika pilih ketua yang baru, siapapun bisa maju kontestasi karena pengurus yang lama juga sudah tidak aktif".
"Pertanyaan simple saja, saya yang sudah kader 4 tahun. Mau urus KTA selama ini saja tidak bisa karena siapa yang mengurusi kalau Ketua, Sekretaris dan Bendahara Caketum Iksan tidak aktif selama 3 tahun. Trus saya harus urus sendiri sekarang dan pengumuman berkas pendaftaran sebagai Caketum itu baru di share digroup setelah pendaftaran ditutup. Ada apa dengan HIPMI NTT ? Kalo terus seperti ini, jangan di salahkan kalau kami boikot dan mengirimkan mosi tidak percaya dari 14 BPC se-NTT".
Harapan mereka, mereka akan bersurat meminta Gubernur NTT untuk mediasi masalah ini agar kontestasi berlangsung dengan baik dan benar, surat akan dikirim ke Gubernur NTT sebagai laporan dinamika yang terjadi, tutup Yusak.(*).
Posting Komentar