Berita-Cendana.com-Kupang,-Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, mengadakan Seminar Nasional Pendidikan Matematika (SEMNAPTIKA) Tahun 2020.
Seminar ini diusung dengan tema: Pembelajaran Matematika di Era Disrupsi, dengan empat bidang kajian yaitu, matematika, etnomatematika, dan penelitian tindakan kelas.
Pemateri utama dalam Seminar Nasional kali ini adalah Prof. H. Yaya S. Kusumah, M.Sc, Ph.D dari Universitas Pendidikan Indonesia dan Dr. Marcellinus Andy Ruditho, S.Pd., M.Si dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang didampingi langsung oleh moderator utama dalam penelitian ini yaitu Aloysius Joakim Fernandez, S.Si., M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan Matematika UNWIRA.
Pater Dr. Philipus Tule, SVD selaku Rektor Universitas Katolik Widya Mandira. Dalam sambutannya Pater Philipus, bahwa pada masa pandemi covid-19 ini, dunia pendidikan dihadapkan dengan tantangan yang begitu besar ketika kita semua sedang giat membangun bangsa ini.
Pater Dr. Philipus Tule, SVD kepada media ini Sabtu, 07/11/2020, bahwa pelajaran matematika pun membutuhkan pembentukan karakter yang inovatif di era disrupsi ini. Setiap disrupsi adalah inovasi sehingga bisa menimbulkan banyak perubahan yang inovatif sehingga dapat meningkatkan keterampilan karakter, keterampilan praktis, dan literasi dasar dari para pelajar kita. Ungkapnya.
Lanjut, Prof Yaya, selaku pemateri
pertama menyampaikan bahwa salah satu ciri khas utama yang mewarnai tantangan di era disrupsi dan revolusi industri 4.0 bahwa dunia kita ini sekarang sudah menjadi begitu kompleks dan saling terhubung. Di era disrupsi, perubahan terjadi tak terduga, amat pesat, dan bisa seketika.
"Tantangan dalam berbagai jenis tugas dan pekerjaan di era revolusi industri 4.0 memerlukan berbagai keterampilan yang mengandung tema interdisipliner termasuk keterampilan pembelajaran, inovasi, media berbasis teknologi, dan ketrampilan untuk kehidupan dan karir di masa depan".
Pak Andy, selaku pemateri kedua lebih menekankan pada etnomatematika pada konteks kajian dan aspek pendidikannya. Beliau menjelaskan bahwa pengajaran untuk keadilan sosial melalui etnomatematika berfokus pada konteks pemahaman tentang ide-ide matematika, prosedur, dan praktik yang dikembangkan oleh anggota komunitas.
Dalam pembelajaran matematika, etnomatematika memberikan pengayaan dan topik baru yang belum pernah dilihat siswa sebelumnya, bahwa aplikasi matematika dapat ditemukan dalam konteks budaya. Jelas Andy.
"Seminar Nasional ini diikuti oleh 160 peserta dan dilanjutkan dengan kelas paralel. Karena situasi pandemi maka seminar ini dilakukan secara online melalui aplikasi zoom".
Aloysius Joakim Fernandez, S.Si, M.Si, dalam sambutan penutupnya, Ia mengucapkan terima kasih kepada kedua pembicara utama yang telah memaparkan materinya dan kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi dalam kegiatan Seminar Nasional ini sampai akhir. Besar harapan saya agar kegiatan ini bisa berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya. Tutup Louis.
Penulis: Agus Tamelab.
Posting Komentar