Kepala Suku Gopo, Yakin Paket IE RAI Terpilih & Membawa Perubahan

 

Berita-Cendana.com-Seba, - Usia Lomi Mone, Kepala Suku Gopo, tidak lagi muda. Namun ia masih kuat naik turun bukit terjal menyambut setiap orang yang berkunjung ke kompleks megalitik dan rumah adat Kolo Gopo (Dara Rae Kolo Gopo) di Desa Eilogo Kecamatan Sabu Liae Kabupaten Sabu Raijua. 


Akses jalan menuju kompleks bersejarah yang dijaga Lomi Mone dan keluarganya, memang sangat memprihatinkan. Kendaraan roda empat hanya bisa sampai di separuh perjalanan. Selanjutnya, orang harus berjalan kaki. Ada satu dua kendaraan roda dua yang bisa sampai ke sana. Itu pun karena pengendaranya nekad. 


Di pintu masuk menuju kompleks megalitik dan rumah adat Kolo Gopo, ada kubangan buatan yang tidak terlalu dalam. Kata warga setempat, itu bekas embung yang dibangun Pemkab Sabu Raijua dengan dana senilai Rp 50 juta. Embung kecil itu mubazir karena memang dikerjakan asal jadi. Penderitaan masyarakat setempat kian lengkap karena listrik belum ada. 


"Hidup kami dari dulu sampai sekarang, seperti ini sudah. Pemerintah janji mau buat ini, buat itu, tapi tidak pernah ditepati," ujar Lomi Mone, Deo Kolo Gopo, Kamis (29/10/2020) dalam bahasa setempat yang diterjemahkan oleh salah satu anaknya. 


Meski tidak dapat mengakses informasi lewat media, namun Lomi Mone mengaku sudah tahu kandidat calon pada Pilkada Sabu Raijua, dari cerita-cerita warga setempat yang sampai ke telinganya. "Kalau yang lama, cukup sudah. Kita pilih calon yang baru saja," katanya. 


"Sudah lama saya dengar Mahela (Orient Riwu Kore) dan Madowo (Tobhias Uly) mau maju di Pilkada Sabu Raijua. Karena ingin akan perubahan, saya minta kepada seluruh anak suku Gopo untuk dukung mereka," sambung Lomi Mone. 


Terpisah, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Sabu Raijua yang juga Banggu Udu Gopo, Frans Djara Liwe mengatakan, aspirasi masyarakat Liae yang di dalamnya ada suku Gopo, sudah sering mereka perjuangkan lewat sidang-sidang di DPRD. Namun Pemkab Sabu Raijua kurang peka untuk melihat persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat Liae.


"Keluh kesah masyarakat yang kita perjuangkan dalam sidang, ada yang terealisasi. Hanya saja dalam pelaksanaannya, proyek tidak dikerjakan secara serius. Lihat saja pekerjaan jalan menuju ke kompleks megalitik dan rumah adat Kolo Gopo. Drainase dikerjakan dengan baik, tapi ruas jalannya dalam kondisi memprihatinkan. Hasil akhirnya, air tidak mengalir lewat drainase di musim hujan, tapi lewat ruas jalan yang berlubang," jelas Frans. 


Senada dengan Kepala Suku Gopo, Frans mengajak masyarakat untuk memilih paket IE RAI sehingga bisa membawa perubahan Sabu Raijua secara merata. "Kita semua tentu menginginkan perubahan. Saya yakin, jika IE RAI terpilih, daerah ini akan banyak mengalami perubahan," pungkasnya.(***).

0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot