Berita-Cendana.com-Malaka- Wartawan sekaligus pemimpin redaksi, (Pemred), media syber gardamalaka.com, Johanes Seran Bria, pada Kamis, (15/10/2020), sekitar pukul 05.00 wita, mendapat pengeroyokan dari massa pendukung paket Stefanus Bria Seran dan Wendelinus Taolin, tepatnya di Desa Haitimuk Kecamatan Weliman Kabupaten Malaka.
Akibat pengeroyokan itu wartawan gardamalaka.com mengalami pembekakan serius pada kepala bagian belakang.
Disampaikan, Yohanes Seran Bria melalui telepon seluler oleh awak media ini, pengeroyokan ini bermula dari rombongan paket SN-KT, (Simon Nahak-Kim Taolin), kembali dari lokasi kampanye.
"Tepatnya di Desa Haitimuk Kecamatan Weliman yang merupakan tempat asal paket SBS-WT, terdapat dua buah mobil yang diparkirkan di tengah as jalan raya", ungkapnya.
Diteruskan Seran Bria melihat ada blokade jalan menggunakan mobil, tim dan rombongan SN-KT, lalu turun mempertanyakan hal itu. Namun massa yang memarkirkan kedua mobil yang diketahui merupakan mobil milik dari Frederikus Seran, anggota DPRD Kabupaten Malaka dari Fraksi NasDem dan Raymundus Seran Nahak, anggota DPRD Kabupaten Malaka dari Fraksi Golkar, tetap bersikeras untuk memindahkan kedua mobil tersebut. Akhirnya, suasana berubah menjadi perdebatan dan keributan di antara tim SN dan massa yang memarkirkan kedua mobil itu.
"Melihat kondisi ini, saya yang kebetulan turut diundang untuk ikut meliput kegiatan kampanye paket SN-KT langsung turun dari mobil untuk mengambil video dan gambar atas suasana yang terjadi", ujarnya.
Menurut Yohanes, di saat pengambilan video dan gambar untuk keperluan dokumentasi publikasi tiba-tiba seseorang mendekatinya yang dikenal, bernama Mugen mengenakan setelan baju loreng kuning, pakaian Angkatan Muda Partai Golkar, (AMPG), sambil berteriak agar menghapus video dan gambar yang baru diambil itu.
"Teriakan dan suruhan oknum pendukung paket SBS-WT ini tidak saya gubris dan saya terus berjalan berusaha menghindar"ucapnya.
Dikemukakan Seran Bria, dalam keadaan berjalan, tiba-tiba dari belakang dirinya merasakan pukulan beruntun dari salah seorang bernama, Anarki Sergius Klau, Pengurus Anak Ranting Partai Golkar Kecamatan Malaka Barat.
"Awal dari pemukulan oknum massa pendukung paket SBS-WT ini, kemudian memancing, selain Mugen yang berteriak untuk menghapus video dan gambar turut memukul juga massa pendukung SBS-WT lainnya beramai-ramai ikut memukul", jelas dia.
Yohanes menuturkan, pada saat kejadian ada sejumlah anggota Kepolisian Resort Malaka yang ikut melerai dan setelah itu, dia langsung melaporkan kasus pengeroyokan terhadapnya ke pihak Kepolisian Resort Malaka melalui Bagian Reskrim setempat setelah menjalani visum et repertum.
Yohanes Seran Bria, wartawan juga selaku pemimpin redaksi media syber gardamalaka.com yang dihubungi media ini, Jumat, (16/10/2020), mengaku karena kasus pengeroyokan terhadap dirinya adalah kasus kriminal murni, di mana terhadap seorang jurnalis yang sedang menjalankan tugas peliputan jurnalistik sehingga pelaku pengeroyokan harus ditangkap dan diproses sesuai hukum Undang-Undang Pers yang berlaku. (LT).
Posting Komentar